Oleh: M.Iqbal.M
Siapapun yang peka terhadap kedalaman.
Pasti akan menyukai duduk sembari berjalan.
Memilih meninggalkan dekadensi perjalanan.
Sebab telah mengetahui bahwa kita harus mendiami relung askenden serta ketegangan.
Tanpa dialihkan oleh sekedar rutinitas teknis metafisika menyangkut fakta.
Dengan berupaya melambatkan ketergesa-gesaan perputaran yang tak berwarna.
Maupun menyelinap diantara ketersingkapan dunia fenomena dan noumena.
Demi menjadi jagad raya didalam sempitnya belantara.
Itulah kemampuan untuk meredam kebisingan regenerasi keremeh-temehan.
Sebuah regenerasi beserta konservasi tanpa banyak pertimbangan.
Sehingga menjadikan sebuah kemisteriusan sebatas inkompatibilistik menjijikan.
Pun tanpa menyadari betapa tenteramnya menjadi angin diatas angan.
Maka berbahagialah siapapun yang duduk sembari berjalan.
Berbahagialah siapapun yang berhasil dibalik ketidakberhasilan.
Nikmatilah perjalanan tanpa berjalan sembari tetap berjalan tanpa perjalanan.
Berbahagialah, berbahagialah bersama ku wahai siapapun yang meniadakan ke-ada-an dalam ketiadaan.
Kediri, 24 Januari 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H