Mohon tunggu...
M Iqbal M
M Iqbal M Mohon Tunggu... Seniman - Akademisi, Penulis, Seniman, dan Kurator Independen

Alumnus perguruan tinggi seni yang kini sedang melanjutkan studi Magister di perguruan tinggi seni di kota yang berbeda. Kerap menulis esai seputar filsafat, sastra, seni, dan menulis pengantar kuratorial dalam berbagai pameran. Aktif menciptakan karya seni rupa, performance art, mengorganisir acara-acara kesenian, serta mengajar seni rupa di beberapa sekolah dan sanggar seni. Surel: mochamadiqbal909@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kritik Atas Kritik yang Kritikal

21 Januari 2021   23:56 Diperbarui: 26 Januari 2021   22:40 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: M.Iqbal.M

Sosialis-libertarian bukan ideologi, melainkan narasi reruntuhan atas deretan ideologi monolitik bau terasi.
Tanpa ada oposisi pada setiap sisi.
Demi menjunjung tinggi setiap relung utopis di dalam nurani setiap individu.
Menuju fragmen interval yang selalu berpadu.

Tentu ini bukanlah indoktrinasi dari tragedi gerombolan praktis.
Macam maraknya slogan hidup feminis yang tak paham seluk-beluk komprehensi metafisis seksis.
Sehingga hanya berkutat pada orientasi norma antara pentil dan sentimentil.
Tanpa tau indikasi dari jantung dan onderdil.

Ataupun para poser recehan mendakwa pertapa sebagai lawan.
Menggunakan peralatan ampuhnya berupa gunjingan maut berbunyi kultuskan kerja, pertapa tidaklah berguna.
Apalagi dengan berkata, sudahlah jangan bermimpi.
Daripada nanti tak terjadi.

Hahaha sedemikian itu nyaringnya simulakra mereka.
Membuatku tak beranjak dari kloset kamar mandi kost putri bercampur putra.
Dengan ini ku mendeklarasi berefleksi lah lagi.
Setidaknya supaya menjauhi partikularistik serta logical fallacy.
Jika sudah, mari kita berdialektika kembali.

Solo, 25 Januari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun