Mohon tunggu...
Mochamad DickyDarmawan
Mochamad DickyDarmawan Mohon Tunggu... Teknisi - Seorang yang berusaha menulis

Belajar nulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Senyum Kecil dari Secangkir Kopi

19 Oktober 2020   21:23 Diperbarui: 5 Februari 2021   01:37 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kopi merupakan kebutuhan yang memiliki khasiat untuk kesehatan yaitu dapat mengurangi resiko diabetes, sebagai pembangkit stamina, mengurangi sakit kepala dan melegakan nafas (Budiman, 45: 2012). Itulah kutipan singkat tentang kopi yang sering saya lihat di media internet. Sekitar 2 bulan lalu perjumpaan dengan pak Anam. 

Beliau merupakan sosok sederhana penuh senyum ramah. Sehari hari beliau berjualan kopi didepan salah satu depo container di daerah perak. Saat itu pagi cerah di hari mingggu tanpa sengaja kulihat pak Anam mulai membariskan bungkus bungkus kopi. 

Gerobak yang tak terlalu besar ia bawa dengan motor setiap harinya. Jarak dari rumah pak Anam ke tempatnya berjualan memang terhitung lumayan jauh. “Dulu gerobak ini tak dorong mas, untung sekarang sudah punya motor”, tutur pak Anam. Tak lama ku pesan secangkir kopi untuk menemani pagiku bersama beliau.

Dahulu pak Anam adalah seorang karyawan swasta dengan masa kerja hampir 10 tahun. Demi melanjutkan usaha orang tua yang sudah lama berjualan kopi , beliau pun resign dari perusahaan tersebut. 

Sudah sekitar 5 bulan usaha kopi ini  digelutinya dengan tekun. Selain berjualan kopi  beliau juga menjual nasi dan jajan titipan orang dengan  sistem bagi hasil.Hitung hitung untuk menambah sedikit penghasilan.

Dampak pandemi global memang dirasakan banyak orang tidak terkecuali pak Anam. “Pak, dimasa covid seperti ini apakah berdampak pada pejualan kopi” , Tanya saya. 

Beliau mulai senyum dan manjawab “ Kalo dari penjualan sedikit menurun mas, karena banyak orang yang kerja dari rumah jadi jalanan agak sepi.”Demi menarik pelanggan kadang pak Anam memberi potongan harga bahkan kerupuk secara cuma-cuma. Tidak lupa masker selalu ia pakai saat harus berinterkasi dengan pembeli. Untuk kesehatan beliau rajin meningatkan siapapun untuk selalu mencuci tangan, terlebih kepada keluarganya.

Keluarga merupakan motivasi utama yang selalu membakar semangatnya. Hujan dan panas selalu Ia lewati demi mengukir senyum di wajah si buah hati. Sejenak pak Anam tersenyum sembari bernasihat untuk selalu bersyukur berapapun hasil yang kita dapat dan selalu semangat apapun yang kita kerjakan. "Kerjakanan apapun yang penting halal, jangan pilih-pilih kerja apalagi masa wabah seperti ini”, ujarnya. Disamping usaha yang  keras harus dibarengi dengan doa agar terus diberi kelancaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun