Meningkatkan keadilan dan progresivitas sistem perpajakan, serta memperluas basis pajak, untuk mendukung redistribusi kekayaan dan sumber daya.
Membangun infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dan jaringan listrik untuk meningkatkan konektivitas dan akses masyarakat, khususnya di wilayah-wilayah tertinggal.
Meskipun upaya-upaya diatas ini telah dilakukan, ternyata dampaknya masih belum optimal dan merata dalam mengatasi ketimpangan ekonomi dan mengurangi kemiskinan secara signifikan. Lantas inovatif apa yang dapat dipertimbangkan?.
Untuk mengatasi ketimpangan ekonomi dan kemiskinan secara efektif, beberapa solusi inovatif dapat dipertimbangkan, antara lain:
Investasi pada Pendidikan. Meningkatkan investasi pada sistem pendidikan, terutama di daerah tertinggal, untuk memastikan akses yang merata terhadap pendidikan berkualitas. Hal ini akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan membuka peluang bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.
Program Jaminan Penghasilan Dasar. Menerapkan program jaminan penghasilan dasar (universal basic income) untuk menjamin kebutuhan dasar masyarakat dan mengurangi kemiskinan. Program ini dapat didanai melalui reformasi perpajakan yang progresif.
Pemberdayaan Ekonomi Lokal. Mengembangkan ekonomi lokal, seperti industri kreatif, pertanian, dan pariwisata, untuk menciptakan lapangan kerja dan sumber pendapatan bagi masyarakat di daerah. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.
Kolaborasi Multistakeholder. Upaya pengurangan kemiskinan dan ketimpangan membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil. Melalui kemitraan yang efektif, program-program pembangunan dapat dirancang dan diimplementasikan secara lebih komprehensif dan berkelanjutan.
Dengan menerapkan solusi inovatif yang berpihak pada kelompok masyarakat kurang mampu dan yang berpenghasilan rendah, diharapkan Indonesia dapat mencapai kemajuan yang signifikan dalam mengurangi ketimpangan ekonomi dan kemiskinan di masa depan.
