Mohon tunggu...
mochamadalfan
mochamadalfan Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar dan Pengajar

Pendidik, pembelajar, peneliti, pebisnis, pengabdi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kadubes RI Kuala Lumpur Sambut Positif KKN-Dik Internasila Unmuh Jember

11 Oktober 2022   06:30 Diperbarui: 11 Oktober 2022   06:40 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

5 Mahasiswa Unmuh Jember mengikuti program KKN  Pendidikan (KKN Dik) Internasional di Malaysia selama satu bulanr. Sambutan hangat dari Bapak Kadubes RI Bapak Hermono memberikan motivasi dan semangat serta ucapan terimakasih kepada para rektor Universitas Muhammadiyah, peserta KKN Dik Internasional, para dosen dan panitia dari SIKL, karena sudah mengabil bagian dari sebuah upaya dalam membantu memberikan pelayanan pendidikan khususnya di Wilayah Semenanjung, Kuala Lumpur dan sekitarnya.

karena banyaknya anak-anak bangsa Indonesia di wilayah semanjung yang belum mendapatkan pendidikan yang layak yang disebabkan berbagai macam hal. kelima peserta KKN dik Unmuh Jember berasal dari 5 prodi, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia atas nama Sunan Reza Pahlawan, Pendidikan Bahasa Ingris atas nama Pandu , Prodi Matematika atas nama Indana zulfa, Prodi Manajemen atas nama Maulana Mahrobi, dan Prodi Ilmu Kesehatan atas nama Diah Ayu Noer Fadila.

Peserta KKN-Dik ini tidak hanya berasal dari Universitas Muhammadiyah Jember, namun juga diikuti oleh Universitas Muhammadiyah lainya seperti Unmuh Malang, Unmuh Lamongan, Unmuh Surakarta, UMSU (Unmuh Sumatra Utara), dan beberapa Universitas Muhammadiyah lainya. 

Semangatnya adalah membantu anak-anak bangsa Indonesia yang berada di Malaysia untuk mendapatkan layanan pendidikan yang baik, karena banyak anak-anak Indonesia tidak dapat bersekolah dikarenakan berbagai macam kendala mulai dari biaya, jarak, dan permasalahan administrasi sehingga mereka tidak bisa belajar dan tentu berdampak buruk pada anak-anak Indonesia di tanah rantau.

Salah satu solusi yang sedang digalakkan adalah Sanggar Bimbingan (SB), tempat ini  adalah  sebuah wadah bagi anak-anak bangsa untuk mendapatkan pelayanan pendidikan, Banyaknya SB yang berdiri merupakan inisiatif dari organisasi-organisasi seperti Muhammadiyah, atau organisasi yang berbasis daerah seperti Rakyak Kerinci, Madura, Bawean, dan lain-lainya.

Tantangan yang dihadapi oleh Mahasiswa KKN-Dik ini tentu akan berbeda dengan KKN pada umumnya, diantaranya adalah kultur budaya yang berbeda antara Indonesia dan Malaysia terutama di Kuala lumpur merupakan ibu kota Malaysia, kota metropolitan yang menjadi tujuan wisata mancanegara, budaya disiplin dan tepat waktu sangat kental terasa sehingga para mahasiswa harus dapat beradabtasi dengan baik. 

Bahasa juga menjadi salahsatu kendala yang dihadapi ketika mereka harus berkomunikasi dengan orang tempatan, walaupun mempunyai kata-kata yang sama namun tidak sedikit yang berbeda dalam penggunaanya. 

Bahasa melayu merupakan bahasa yang segera harus di fahami karena mereka akan banyak berhadapan dengan murid-murid Indonesia yang tidak lagi menggunakan Bahasa Indonesia sebagai media komunikasi dalam kelas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun