Saya ingin berbicara denganmu tentang atau dengan rindu. Karena adanya rindu, selalu mengingatkanku untuk mengingatmu, dan mengingatnya. Selamat membaca.
Istirahatlah Pulang Rindu
Hai rindu,
sudah begitu lama aku tidak menyapamu.
Hari ini aku ingin sedikit bercerita tentang sebuah malam,
yang sudah terlalu banyak meninggalkan kenangan.
Pada bulan yang bergantung pada malam,
sebuah kenangan dimulai.
Dan pada malam yang berbintang,
sebuah bayangan dituai.
Malam seperti ini mungkin terulang.
Tapi hanya mungkin,
sebab yang pasti hanyalah rinduku.
Mungkin aku terlalu lelah,
setelah banyak langkah yang terbentang.
Juga terlampau luas tanah yang sudah kujelang.
Malam memang tak harus sama.
Karna pada malam, rindu selalu punya rasa.
Bukan untuk menggoda,
tapi mengingatkanku untuk mengingatmu,
dan mengingatnya.
Istirahatlah rindu, kataku.
Selamat tinggalku hanya sementara padamu,
Jadi Jangan pergi terlalu jauh.
Namun seperti bulan yang menggantung di langit,
rindu punya siklusnya sendiri.
Ia datang dan pergi,
kadang menggoda dan menghanyutkan,
tapi selalu meninggalkan jejaknya.
Malam demi malam sudah berlalu,
namun tetap saja tak bisa diubah sang waktu.
Jadi pulanglah rindu.
Sudah terlalu lama hadirmu mengisi ruang sendiriku,
pula merampas waktu lelapku.
Dan di malam ini dalam ketenangan di kesendirian,
aku memilih untuk melepaskanmu rindu.