Mohon tunggu...
mochamad luthfi
mochamad luthfi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - warga sipil yang terus berjuang untuk hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pernah lugu pernah lucu dan tak bijaksana dalam merawat cita-cita. Seorang pecinta alam yang naik gunung nitip ke teman. yang terbaik jadi manis, dan pahit tak jadi tangis

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Pengertian PG Dalam Dunia Vapor yang Tidak Semua Orang Tahu

4 Maret 2022   15:45 Diperbarui: 4 Maret 2022   15:51 6890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mochamad Luthfi - Penggunaan vaping populer di kalangan banyak orang karena sedikit berbeda dari rokok biasa. Salah satunya adalah di dalam vaping ada sejenis cairan, kemudian disebut e-liquid, yang digunakan dalam berbagai rasa, dari rasa strawberry dan coklat hingga rasa kue.

Berbicara tentang vaping, ada dua jenis e-liquid, yang mengandung VG dan PG. Pada artikel selanjutnya kita akan membahas tentang e-liquid ini khususnya PG. Apa itu PG dalam dunia vaping?

PG Dalam Dunia Vapor

PG adalah singkatan dari Propylene Glycol, yang merupakan senyawa kimia anorganik yang mengandung alkohol. E-liquid tipe PG terbuat dari campuran nikotin dan rasa lain, yang tersedia untuk vape. Dibandingkan dengan VG, tekstur PG yang merupakan cairan tidak berwarna dan tidak berbau tidak terlalu pekat.

Beberapa pengguna vapor sangat suka mencampurkan e-liquid dengan jenis PG ini karena terasa makin kuat atau tenggorokan seperti menghisap rokok tembakau. Selain itu, bau yang terkandung dalam cairan lebih efektif dihilangkan dengan suspensi PG.

Saat menggunakan e-liquid tipe PG, proporsi konsumsi harus diperhitungkan. PG yang berlebihan saat vape bisa menyebabkan rasa tidak enak di tenggorokan. Bahkan, beberapa orang alergi terhadap PG. Selain itu, kadar PG yang berlebihan lebih cenderung menyebabkan rasa haus, mulut kering, dan sakit tenggorokan. Biasanya solusi untuk pengguna vape adalah mencampur PG e-liquid dengan VG.

Contoh penggunaan PG misalnya ada yang membuat cairan sendiri. Dengan jenis PG dan VG serta varian rasa yang diinginkan membuat vape semakin nikmat dan memberikan rasa yang sesuai dengan selera. Selain itu, membuat e-liquid sendiri untuk vapers juga cenderung lebih hemat daripada harus datang ke vape store terdekat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun