Mohon tunggu...
Afif Ahmad
Afif Ahmad Mohon Tunggu... Teknisi - Pejantan

seorang pembelajar dan berusaha menjadi orang yang baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujan Indah di Sebuah Halte

14 September 2020   15:17 Diperbarui: 14 September 2020   15:23 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sari, seorang gadis cantik yang periang. dimana senyumnya dapat menyihir siapa saja yang menatapnya dan menikmatinya. namun sayangnya, dia sudah memiliki kekasih yang sangat nakal dan teramat nakal malah. lelaki beruntung itu bernama Rahmad. Seorang berandal namun memiliki hati seperti malaikat ini mampu menyihir sari yang seperti bidadari dari langit ke bawah itu.

Hari semakin berjalan, tanpa di inginkan. mereka beradu mulut hanya gara-gara hal yang sepele. yaitu masalah keputihan, timun dan nasi goreng. sungguh memuakkan. Sari yang emosi karena merasa dilecehkan menampar muka Rahmad dengan sekencang-kencangnya dan pergi berlari sejauh-jauhnya.

Waktu telah banyak berlalu. kini, Rahmad dan Sari telah bekerja di daerah yang berdekatan. namun, karena kejadian kala itu. membuat mereka putus kontak selama bertahun-tahun. hingga pada suatu ketika, hujan deras terjadi di daerah segitiga emas itu.

Sari dan Rahmad pun berlari menuju halte terdekat. dan, tiba-tiba mereka bertabrakan.

"Hei, Lo punya mata kan?" bentak Sari.
tak mau terbawa emosi, Rahmad justru memelankan suaranya dan bertanya padanya. 

"hai.. Bagaimana kabarmu?"sari pun kaget, dia sedikit terbengong sekaligus terbawa nostalgia masa dulu.

"aku baik saja.. Kamu?" jawab sari sedikit cuek. namun, dalam hati dia mengucap
[tanpamu.. Bagaimana aku bisa baik saja?]

"aku juga baik!" Balas Rahmad
[tapi dalam hati , Rahmad pun mengucapkan kata yang sama seperti yang diucapkan sari.]

"ngomong-ngomong, kamu kan sudah sukses.. Apakah kamu sudah menikah sekarang?" tanya sari harap-harap cemas...
[semoga dia jawab belum]

"ya.. Aku udah nikah" dengan membusungkan dada Rahmad menjaga gengsinya
[mengapa aku harus bohong padanya? Padahal aku belum.. ]

"wah, dia pasti gadis yang sangat beruntung" Kata Sari
(padahal,aku berharap akulah wanita itu..)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun