Mohon tunggu...
Mochammad Affan Dahlan
Mochammad Affan Dahlan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Don't Give up on your dream, keep sleeping

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pancasila, Ideologi Keren yang Bisa Jadi Inspirasi dan Motivasi Kita

11 Januari 2024   12:01 Diperbarui: 11 Januari 2024   12:50 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Halo, sobat semua! Apa kabar? Semoga sehat dan bahagia ya. Kali ini, saya mau ngobrol-ngobrol tentang Pancasila. Tau kan Pancasila itu apa? Pancasila itu dasar negara dan ideologi kita, lho. Pancasila itu ada lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila itu hasil dari perjuangan dan pengorbanan para pendiri bangsa kita yang pengen bikin negara yang mandiri, berwibawa, dan adil.

Pancasila itu nggak cuma jadi dasar dalam bernegara, tapi juga jadi dasar dalam berprilaku dalam hidup sehari-hari. Nilai-nilai Pancasila, kayak persatuan, keadilan, dan kebhinekaan, bisa jadi sumber inspirasi dan motivasi buat kita semua dalam mencapai cita-cita bersama. Pancasila juga bisa jadi pedoman dalam menghadapi berbagai tantangan yang kita hadapi sebagai bangsa Indonesia, baik di masa lalu, masa kini, maupun masa depan.

Tantangan yang Kita Hadapi Sebagai Bangsa Indonesia

Bangsa Indonesia itu udah ngalamin banyak tantangan sejak merdeka sampe sekarang. Tantangan-tantangan itu ada yang berhubungan sama politik, hukum, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, dan lain-lain. Beberapa tantangan yang cukup berat adalah sebagai berikut:

Tantangan politik: Indonesia itu udah ganti-ganti sistem politik, mulai dari demokrasi terpimpin, orde baru, reformasi, sampe demokrasi Pancasila. Setiap ganti sistem politik pasti ada dampak positif dan negatifnya buat kehidupan kita. Salah satu tantangan politik yang kita hadapi sekarang adalah gimana caranya bikin demokrasi Pancasila yang bener-bener demokratis, yaitu demokrasi yang nggak cuma ngikutin prosedur formal, tapi juga ngandung nilai-nilai Pancasila, kayak keadilan, kesejahteraan, dan kebersamaan. Demokrasi Pancasila juga harus bisa ngatasin berbagai masalah politik, kayak korupsi, politik uang, intoleransi, radikalisme, dan separatisme.

Tantangan hukum: Indonesia itu punya sistem hukum yang beraneka ragam, yaitu hukum adat, hukum agama, dan hukum nasional. Sistem hukum ini harus bisa jalan bareng-bareng dan saling mendukung dalam ngejaga keadilan dan kedaulatan hukum. Tapi, kenyataannya, masih banyak yang melanggar hukum yang merugikan masyarakat, terutama masyarakat yang lemah dan tertindas. Tantangan hukum yang kita hadapi sekarang adalah gimana caranya ningkatin kualitas penegakan hukum yang adil, efektif, dan transparan, serta ngilangin praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme di berbagai lembaga hukum.

Tantangan ekonomi: Indonesia itu punya potensi ekonomi yang gede, baik dari sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun pasar dalam negeri. Indonesia juga udah capai kemajuan ekonomi yang lumayan bagus, terutama sebelum pandemi COVID-19. Indonesia juga jadi anggota G-20, kelompok negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Tapi, Indonesia masih ngadepin tantangan ekonomi yang serius, kayak kemiskinan, ketimpangan, pengangguran, inflasi, defisit anggaran, utang luar negeri, ketergantungan impor, dan rendahnya daya saing. Tantangan ekonomi yang kita hadapi sekarang adalah gimana caranya ngembangin ekonomi Pancasila, yaitu ekonomi yang berdasar pada prinsip-prinsip Pancasila, kayak keseimbangan, kerakyatan, kemandirian, dan keadilan. Ekonomi Pancasila juga harus bisa ngatasin dampak negatif dari globalisasi, liberalisasi, dan digitalisasi, serta manfaatin peluang yang ditawarin oleh revolusi industri 4.0.

Tantangan sosial: Indonesia itu punya masyarakat yang majemuk, baik dari segi suku, agama, ras, budaya, maupun wilayah. Keragaman ini seharusnya jadi kekayaan dan kekuatan kita, tapi juga bisa jadi sumber konflik dan perpecahan kalo nggak dikelola dengan baik. Tantangan sosial yang kita hadapi sekarang adalah gimana caranya ngejaga persatuan dan kesatuan kita dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, yaitu semboyan yang punya arti bahwa meskipun beda-beda, tapi tetap satu. Persatuan dan kesatuan kita harus didasarin sama rasa saling hormat, hargai, dan toleransi antara sesama warga negara, tanpa bedain suku, agama, ras, budaya, maupun wilayah. Persatuan dan kesatuan kita juga harus didukung sama pemerataan pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan perlindungan hak asasi manusia.

Peran Kita Sebagai Generasi Muda Dalam Menghadapi Tantangan Masa Depan

Kita sebagai generasi muda itu punya potensi, kreativitas, inovasi, dan semangat buat bangun masa depan yang lebih baik. 

Kita juga sebagai generasi yang bakal nerusin estafet kepemimpinan bangsa di masa depan. Makanya, kita punya peran yang sangat penting dalam menghadapi tantangan masa depan.

Peran kita sebagai generasi muda dalam menghadapi tantangan masa depan adalah sebagai berikut:

Peran sebagai agen perubahan: Kita harus bisa jadi agen perubahan yang positif, yaitu generasi yang bisa mulai, lakuin, dan sebarin perubahan yang bermanfaat buat diri sendiri, masyarakat, dan bangsa. Kita harus bisa ngikutin perubahan yang terjadi di sekitar kita, serta bikin solusi-solusi kreatif dan inovatif buat ngatasin berbagai masalah yang kita hadapi. Kita juga harus bisa manfaatin teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat buat komunikasi, kolaborasi, dan kontribusi dalam pembangunan bangsa.

Peran sebagai pemimpin: Kita harus bisa jadi pemimpin yang berkualitas, yaitu pemimpin yang punya visi, misi, dan tujuan yang jelas, serta bisa gerakin dan inspirasi orang lain buat capai tujuan bersama. Kita harus bisa jadi pemimpin yang berintegritas, profesional, dan bertanggung jawab, serta bisa ambil keputusan yang tepat dan bijaksana. Kita juga harus bisa jadi pemimpin yang demokratis, partisipatif, dan inklusif, serta bisa jalin kerjasama yang harmonis dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun