Iwan yang mengajar kelas IV SD itu setiap hari rutin datang ke rumah siswa. Total terdapat 20 siswa yang harus diajarnya. Ia membagi ke dalam beberapa kelompok untuk memudahkan tugasnya. "Murid saya tinggal di enam kampung. Jadi kalau tinggalnya sekampung, dikumpulkan di satu rumah. Pas selama enam hari itu untuk datang ke 2 kampung," kata dia.
Mengajar ke rumah, diakui Iwan jadi inisiatif sendiri. Ia merasa punya tanggung jawab untuk tetap memberikan pelajaran ke muridnya. Pihak sekolah, menurut dia, tak menginstruksikan untuk mengajar siswa secara langsung.
Iwan berharap, para guru tetap memerhatikan siswanya belajar di rumah, bukan semata mengandalkan teknologi. Apalagi masa belajar di rumah kemungkinan bisa diperpanjang selama pandemi corona belum berakhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H