Kereta api merupakan salah satu moda transportasi favorit bagi warga Surabaya dan sekitarnya. Ibu kota Provinsi Jawa Timur ini memiliki banyak kereta api lokal yang setiap harinya hilir mudik mengantarkan pelajar maupun pekerja dari daerah-daerah penyangga hingga tiba ke Kota Pahlawan.
Kereta api lokal yang kini dibina oleh KAI Commuter, anak perusahan PT Kereta Api Indonesia (KAI), belakangan ini banyak melakukan perubahan. Seiring dengan berlakunya Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2023 yang mulai berlaku 1 Juni 2023 lalu, seluruh kereta lokal yang beroperasi di wilayah Daop 8 Surabaya mengalami update jadwal, rangkaian, relasi, aturan, dan lain-lain.
Salah satu perubahan dari Gapeka 2023 adalah adanya kereta lokal baru, yakni KRD Arjonegoro. KRD Arjonegoro merupakan gabungan dari dua kereta lokal, yakni KRD Bojonegoro dan Komuter Sulam (Surabaya Lamongan). Adapun nama KRD Arjonegoro sendiri merupakan singkatan dari relasi perjalanan kereta, yakni Sidoarjo dan Bojonegoro.
Dulunya, kereta dengan relasi serupa menggunakan kereta ekonomi dengan susunan 6 kereta yang didalamnya memiliki tempat duduk dengan formasi 2-3. Kereta tersebut juga ditarik lokomotif layaknya kereta api jarak jauh. Kini, sesuai dengan namanya, KRD Arjonegoro telah menggunakan Kereta Rel Diesel (KRD) buatan PT Inka Madiun sehingga tidak lagi menggunakan lokomotif.Â
Dari segi tampilan, KRD Arjonegoro nampak lebih segar karena rangkaiannya yang mirip KRL Jabodetabek, bahkan terlihat lebih modern. Sayangnya, penggunaan KRD justru mendapatkan banyak keluhan dari penumpang karena dinilai mengalami penurunan dari segi pelayanan.
Downgrade yang paling mencolok terdapat pada penurunan kapasitas kereta. Sebelum menggunakan KRD, kereta lokal dengan model kereta ekonomi dapat menampung hingga lebih dari 1000 orang penumpang termasuk penumpang yang berdiri, sedangkan dengan menggunakan KRD, jumlah penumpang maksimal hanyalah 400 orang baik yang berdiri maupun duduk.Â
Perbedaan lain juga terlihat dari penumpang yang kini harus berebut kursi, tidak seperti sebelumnya yang terdapat nomor kursi pada tiket yang dipesan penumpang. Hal ini tentunya membuat penumpang menjadi tidak nyaman karena walaupun sudah terdapat AC, suasana tetap terasa penuh sesak.
KRD Arjonegoro total menempuh perjalanan sejauh 127 kilometer dari Sidoarjo hingga ke Bojonegoro dan menempuh waktu total hampir empat jam perjalanan. Untuk sekelas KRD, jarak tersebut tergolong sangat jauh sehingga rangkaian kereta yang terlalu diforsir sangat rawan mengalami gangguan.
Walaupun banyak dikeluhkan, namun KRD Arjonegoro tetap menjadi pilihan utama karena harganya yang murah, yakni hanya Rp12.000 untuk perjalanan penuh. Selain itu, kereta api juga digemari karena memiliki waktu tempuh yang lebih cepat daripada bus yang masih harus berkutat dengan macetnya Kota Surabaya.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI