Belanja di Alang-Alang Zero Waste Store Gugah Kesadaran Kurangi Sampah Plastik
Membawa kantong atau tas belanja sendiri jadi salah satu syarat mutlak bila anda berkunjung ke Alang-Alang Zero Waste Store. Sebab pihak Alang-Alang Zero Waste Store tidak akan menyediakan kantok plastik untuk membungkus barang belanjaan para pelanggan mereka. Aturan kantong belanjaan tersebut hanya salah satu dari penerapan zero waste (nol limbah) bila anda belanja di Alang-Alang Zero Waste Store Surabaya.
Memasuki toko yang berada di Ruko Este Square A2, Jalan Ir. Soekarno no. 56-58 ini, pembeli akan disuguhi berbagai macam produk organik dan zero waste kits (produk nol limbah) yang dirintis oleh dua perempuan bernama Lydia Sitorus dan Eva Bachtiar pada 26 Januari 2019 lalu.
Seperti namanya, Alang-Alang Zero Waste Store menyajikan beraneka ragam makanan dan minuman sehat, mulai dari tempe organik, kombucha, kefir, dan jamu hingga roti bebas gluten, aneka beras, tepung, bumbu dapur, hingga sayur dan buah. Lalu untuk zero waste kits tersedia kebutuhan kecantikan alami buatan sendiri seperti kapas daur ulang, bedak, minyak, sabun dan menstrual cup. Ada juga perlengkapan ramah lingkungan seperti totebag, lerak, komposter, sedotan bamboo dan stainless steel serta sikat gigi bamboo.
Sebagai zero waste store pertama di Surabaya, Alang-Alang memiliki semangat untuk menggugah kesadaran masyarakat Kota Surabaya tentang pentingnya mengurangi penggunaan plastic sekali pakai. "Kami di sini berupa amengurangi sampah, ya, kak. Jadi kalau mau beli bisa bawa wadah sendiri dari rumah. Atau bisa pakai Koran," ujar Lydia saat sedang melayani pembeli.
Sejalan dengan konsep penggunaan plastik, demi menekan penggunaan emisi polusi, Alang-Alang juga menyiapkan Eco-courrier (kurir ramah lingkungan) yang siap mengantar pesanan ke rumah pembeli dengan sepeda roda dua (sepeda onthel). Namun untuk pengantaran barang, Alang-Alang hanya melayani kiriman di area Surabaya dengan tambahan biaya lima ribu rupiah per lima kilometernya.
Upaya zero waste lainnya juga dilakukan Alang-Alang lewat Drop Box E-waste (drop box ramah lingkungan) yang memungkinkan pembeli menyortir barang elektronik tak terpakai dan disalurkan ke tempat pengelolaan sampah yang dimaksudkan untuk menekan timbunan sampah elektronik. Untuk mekanisme Drop Box E-waste, Lydia menjelaskan pertama-tama wadah akan ditimbang sesuai dengan beratnya, lalu diisi dengan produk yang dibeli sesuai kebutuhan, kemudian ditimbang kembali dengan berat keseluruhan sebelum dibayarkan ke kasir.
"Ini (toko) awalnya, kan, nggak ada di Suarbaya, jadi kami yang jadi pelopor pertama, nih. Banyak yang nggak sadar bumi semakin numpuk sampah jadi smeoga ini jadi langkah awal buat menyadarkan warga Surabaya sekaligus mengedukasi supaya hidup sehat dan ramah lingkungan. Nggak nyampah aja, hehe," harap Lydia, perempuan asli Medan yang memiliki tato di tangan kanannya.
Meskipun masih terhitung baru, Alang-Alang Zero Waste Store sudah banyak mendapat apresiasi sangat baik oleh pelanggan umum atau mahasiswa. Sebagaimana kita tahu penggunaan plastik sekali pakai seperti kantong plastic sudah jadi budaya konsumsi sehari-hari masyarakat yang sulit dipisahkan. Meski demikian, tidak sedikit gerakan nol sampah yang dilakukan oleh banyak komunitas atau organisasi di Surabaya untuk terus mengampanyekan pengurangan sampah plastic.
Menghilangkan plastic secara nyata dalam kehidupan manusia mungkin hal yang nyaris mustahil, namun juga tak berarti membiarkan sampah plastic menimbun bumi akibat gaya hidup manusia yang tidak ramah dengan lingkungannya sendiri. Minimal dengan adanya upaya dan kesadaran diri setiap individu untuk terus konsisten mengurangi penggunaan sampah plastik dan gaya hidup yang ramah lingkungan sudah cukup untuk terus melestarikan bumi yang sehat demi anak cucu nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H