"Al kalamu huwa lafdzu murakkabu mufidu bil wad'i, kalam adalah...." seorang guru sedang menjelaskan pengertian kalam kepada murid-muridnya, namun terdapat 2 santri yang terkenal nakal nya di pondok nya sedang asyik berbicara dibelakang.
Mirza           :"Eh lu habis mondok mau lanjut kemana?"
Rozak           :"Yah.. nggak tau dah za... aku sendiri nggak tau mau lanjut kemana, lagian kita sendiri kan disini terkenal nakal sama ustadz-ustadz kita trus kita disini kan Cuma ngopa ngopi aja kan tiap harinya, ini aja ada ustadz jelasin sesuatu aja kita nggak dengerin."
Mirza           :"Lah iya ya... tapi kalo dipikir-pikir emang si kita disini ngopa ngopi doang, mana sering ketangkep sama amni juga kan kalo kita sering merokok juga di kamar, trus sering juga kabur, sering juga bolos sekolah, bolos ngaji."
Rozak           :"Lha ya itu za.. kan kamu jauh-jauh dari jakarta mosok pulang kerumah nggak dapet apa-apa, apa kata keluarga ntar. Emang kamu nggak ada niatan buat berubah gitu selama 3 bulan ini sebelum lulus."
Mirza           :"Niat ada tapi nggak tau kapan terlaksananya, nggak papa dah niat aja dulu, kalo niatnya baik kan sudah dihitung satu pahala"
Rozak           :"Ealah za.. mirza.. sak karep mu wes."
        "Hei yang dibelakang itu nggak usah rame sendiri" tegur seorang ustadz yang kedapati muridnya yang berbincang sendiri dibelakang. Murid tersebut langsung diam dan memperhatikan kembali penjelasan yang disampaikan ustadznya.
        Semenjak pembicaraan singkat itu mereka saling intropeksi diri. Melihat keduanya merupakan santri yang sudah lama terkenal kenakalannya, dan tak terasa setelah hampir 6 tahun di pesantren dia mau mencapai kelulusannya. Singkat tapi bermakna, setelah pembicaraaan tersebut mereka mendadak menjadi santri yang "sami'na wa atha'na" terhadap ustadz-ustadznya. Memang terlihat aneh bagi sebagian orang, tapi hal tersebut sudah awam terjadi di pesantren yang dimana santri tersebut awalnya terkenal dengan  nakalnya akhirnya "tobat" ketika menjelang kelulusannya. Hingga suatu saat 3 minggu sebelum diwisuda mereka dipanggil ke ruang kepala sekolah.
Mirza           :"Eh zak.. lu dipanggil juga nih ke kantor kepala sekolah?"
Rozak           :"Lah iya aq juga dipanggil.. kenapa ya.. padahal kan kita akhir-akhir ini sudah nggak bermasalah lagi di amni."