Batu hitam bertumpuk ditepi jalan
Seperempat sisi jalan disesakinya
Kaku tak bergeming untuk bergerak
Tak peduli kepada setiap orang yang mengeluhkan keberadaannya.
Batu hitam, saksi bisu cerita alam
Telah direncanakan menjadi Pondasi rumah pasangan muda yang akan belajar bermasyarakat.
Batu hitam, kau adalah saksi dari semua kisahnya kelak. Bersama dinding dinding bata kokoh yang berdiri tegap diatasmu.
Kau tak bergerak, kau tak berbicara, hanya mendengar dan menyaksikan. Tak perduli dengan apa yang terjadi, membisu tak mau memberikan solusi. Meski Palu Baja milik bapak pemecah batu menghantam tubuhmu berkali - kali hingga terpecah berkeping keping.
Kini aku tahu kenapa ada istilah "kepala batu" untuk manusia. Apa yang aku pikirkan samakah dengan yang kau pikirkan ?.
Batu Hitam, kehadiranmu memberi keyakinan sebuah kekuatan, memberikan ide sebuah tumpuan kebahagiaan. Sebagaimana keyakinan pasangan muda itu kepadamu.
Batu hitam, apa kau akan disini sampai akhir jaman ?. Apa kau juga akan menjadi saksi umat manusia diseluruh dunia, kelak di hari hisab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H