Seni Ukir Pasir Hitam "Malela" khas BaliÂ
Bulan Juni 2022 terbersit pikiran untuk membeli batu ukir tempel tapi desainnya tak sesuai selera. Akhirnya ngulik sana sini dari YouTube dari google image eeee…ketemu seni ukir pasir hitam. Dari foto sampul nampak seperti ukiran batu.Â
Lalu aku klik lihat video, wah ini seperti yang aku mau bisa bikin model ukiran sesuai selera.Â
Lalu coba mencari sumber referensi motif motif ukiran, ternyata saya lebih tertarik dengan gaya penataan ukiran Bali di pilar dan dinding. Akhirnya coba - coba bikin untuk pertama kalinya di tiang pintu depan rumah, dan hasilnya lumayan tapi serasa belum pas dengan hati.
Projek kedua mulai melihat banyak contoh ukiran, ukiran motif Majapahit dan Mataram kuno ternyata mendominasi perkembangan seni ukir.
Baik bentuk daun, bunga, dan penambahan ornamen lain yang hampir serupa. Namun semuanya memiliki ciri khas yang mendominasi bentuk ukiran saat ini hingga menjadi identitas tempat asal ukiran itu.
Pada projek kedua ini, kebanyakan tanpa mal. Hanya 2 motif menggunakan mal, itupun  hanya garis luarnya saja. 2 ember ayakan pasir halus dan  1,5 ember semen dicampur air dibuat adonan seperti adonan plester. Adonan ditempelkan  ke dinding sedikit demi sedikit sambil ditekan merata menggunakan alat plester. Setelah agak kering adonan plester langsung diukir sebelum mengeras.
Karena plesteran yang luas sempat kebingungan saat mengukir tanpa mal, karena tidak tahu mau dibikin motif apa. sambil berfikir aku buat sketsa sketsa tipis dan mengalir saja akhirnya jadilah motif ukiran, langsung saja aku ukir dengan cepat dan tak terasa sejak pukul 9 pagi start bikin motif sampai selesai ukiran pasir hitam sudah memakan waktu 4 jam lamanya. Hanya untuk menyelesaikan ukiran dengan ukuran panjang 40cm dan lebar 20 cm.
Ternyata memang susah dan benar benar harus penuh konsentrasi dan fokus atau gagal karena adonan plester keburu mengeras dan tidak bisa diukir.