Jujur. Satu kata yang sederhana namun begitu banyak energi yang kita perlukan untuk melakukannya. Kenapa demikian? Karena kita mungkin dengan sengaja atau tidak, merasa begitu susah untuk bersikap jujur. Jujur pada diri sendiri atau pada orang lain. Karena kita tahu bahwa kejujuran itu adalah akan melukai atau menyelamatkan diri dan orang lain.
Jujur itu bagian dari integritas kita sebagai manusia. Karena jujur itu terpaut dengan kebohongan. Keduanya tidak dapat dipisahkan walau tidak dapat disejajarkan. Orang jujur, pasti tidak bohong dan orang bohong juga pasti tidak jujur, pada konteks tertentu.
Kejujuran itu juga terkait dengan aturan. Aturan dibuat juga untuk penyelarasan. Bila dunia tanpa aturan, berarti dunia pun tidak selaras. Matahari itu selalu terbit dari timur dan terbenam di sebelah barat. Itulah aturan Tuhan buat matahari.
Kita, manusia lahir, hidup dan kemudian akan mati. Tidak ada manusia yang kekal dan tak pernah akan mati. Karena tahapan-tahapan itu pun aturan, aturan dari yang menciptakan kehidupan.
Demikian juga dalam berKompasiana. Kompasiana adalah dunia kecil yang juga memiliki aturan. Maka siapapun yang berkehendak mampir menorehkan ide dan pikiran, atau bahkan komentar juga harus memenuhi aturan dari Kompasiana. Soal nanti aturan itu ditegakkan atau tidak itu tergantung Admin Kompasiana dalam bertertib diri. Karena kata tertib pun karena ada aturan. Hidup yang tertib, karena sadar akan aturan.
Paling tidak dalam berKompasiana, seseorang harus mendaftarkan diri. Mendaftarkannya pun harus dipintu Kompasiana, jangan di tempat lain, karena dapat dipastikan tak akan pernah masuk.
Setelah itu, kita juga harus menitipkan beberapa data kita kepada Admin. Entahlah, data kita benar atau tidak, kalau kolom-kolom itu terisi dengan lengkap akun kita segera jadi. Kita pun juga disarankan untuk mengisi data yang benar dan jujur agar Admin bisa memverifikasi data yang telah kita titipkan.
Admin juga menyediakan space untuk foto dan data identitas kita yang akan memperkuat bahwa kita adalah Kompasianer yang jujur dan bertanggung jawab. Karena dapat dipastikan bahwa Kompasiana bersikap demikian, disebabkan Kompasiana memiliki aturan-aturan yang telah disepakati.
Tidak hanya tentang data yang diperlukan di sini. Seorang Kompasiana diharapkan memposting hal-hal yang bermanfaat tentunya yang tidak menjadikan SARA menjadi bahan olok-olok. Semua agama yang berada di Indonesia, telah dilindungi undang-undang yang harus dihormati oleh kita semua. Sehingga kalau ada segala sesuatu yang bertentangan dengan undang-undang Kompasiana Adminpun berhak membuang ditempat sampah.
Tidak hanya itu. Kejujuran kita juga diperlukan ketika kita mengkritisi segala sesuatu di sini. Bahasa yang kita gunakan seharusnya bahasa yang santun dan baik., baik untuk tulisan atau komentar. Plagiat, penghinaan, pelecehan, penggunaan bahasa-bahasa yang kotor atau kejahatan-kejahatan intelektual lainnya. Karena sejatinya tulisan kita atau komentar kita akan menunjukkan jati diri kita yang sebenarnya.
Jadi untuk Kompasianer jujur di rumah Kompasiana cukup mudah. Berikan data diri yang benar sesuai identitas diri (KTP yang sah yang dikeluarkan di wilayah hukum Indonesia, ganti gravatar akun dengan foto kita yang sebenarnya, dan  gunakanlah bahasa yang jujur dan sopan.