Fokus materi sebaiknya lebih kepada bagaimana siswa berbicara dan menyimak, yang lainnya dibahas namun lebih diarahkan kepada keduanya.
Sistem evaluasi pelajaran bahasa Inggris yang selama ini hanya berfokus kepada ujian tertulis, sebaiknya ditambah dengan ujian lisan. Hal ini penting agar inti pengajaran bahasa sebagai alat komunikasi dapat tercapai. Karena bila sejak awal model evaluasinya demikian, siswa akan mempersiapkan sejak awal. Proporsinya sebaiknya juga lebih dominan nilai lisan daripada tertulisnya.
Dengan demikian harapan kita, siswa-siswa yang lulus dari SMA paling tidak sudah mampu menggunakan bahasa yang dipelajarinya selama tiga tahun plus tiga tahun SMP dengan berani, baik dan benar. Sehingga mereka tidak hanya belajar tentang bahasa namun lebih kepada bagaimana mereka berbahasa dengan bahasa tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H