Lama tidak membuka Kompasiana, pagi ini saya dikejutkan judul sebuah tulisan. Saya penasaran dengan konten dari artikel tersebut. Rupanya Kompasianer yang menamakan dirinya "Topik Pilihan" tersebut memiliki tujuan yang tidak sehat kepada Kompasiana dan Pembacanya. Bagaimana tidak, judul tersebut tidak layak untuk ditampilkan sebagai tulisan yang layak untuk dikonsumsi oleh publik dan melanggar kesusilaan di bumi pertiwi. Di tengah-tengah membuncahnya situasi politik Indonesia, masih ada saja orang yang memiliki tabiat seperti itu. Tentunya hal ini terus menjadikan PR kepada teman-teman Admin di Kompasiana. Selain itu akan menjadi bahan pembelajaran yang akan menguji kedewasaan kita semua sebagai pembaca Kompasiana. Saya berharap, kepada teman-teman Admin Kompasiana untuk semakin selektif kepada tulisan yang masuk. Artikel yang berisi gambar yang tidak layak dikonsumsi oleh publik tersebut, mungki akan terus berulang di masa mendatang. Dan itu akan menjadi perhatian yang penting bagi teman-teman Admin. Walaupun sempat lolos, artikel yang akhirnya dapat dihilangkan dari peredaran oleh admin. Ibarat pepatah Jawa, kalau kita menanam padi pasti akan ada rumput yang tumbuh, namun kita kita menanam rumput tidak akan ada padi yang tumbuh. Di tengah-tengah kebaikan yang terus dibangun akan selalu muncul pengganggu-pengganggu yang tak diundang. Ternyata revolusi mental, lebih sulit dari pada revolusi fisik...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H