Kondisi dunia periklanan di Indonesia berbeda dengan negara-negara Eropa dan Amerika. Kondisi media lansekap, geografis, buying-habit, digital penetration, mobile penetration, walaupun untuk kedua hal yang terakhir, Indonesia termasuk yang paling tinggi di dunia namun penggunaan mobile advertising tetap memerlukan pertanyaan : apakah diperlukan...?
Singkat dan langsung saja : Menurut saya : "tidak terlalu perlu" bila ....
1.     Produk yang anda kelola sudah mapan dengan parameter :
i.     unaided brand awareness : 100%
ii.     price & product acceptance : 100%
iii.     bertipe : impulse buying product karena ROI nya akan menjadi rendah
2.     Tidak memerlukan pengembangan bisnis yang signifikan :
Kapasitas produksi yang memang hanya cukup untuk kondisi sekarang
3.     Area distribusi sudah luas (Store check report) : 100%
Dan menjadi sangat perlu bila .....
1.     Bertipe : High Involved Buying Product - sehingga perlu "engagement" terus menerus dengan calon pembeli
2.     Sangat memerlukan aktifitas "brand activation"
3.     ROI menjadi lebih tinggi
4.     Area distribusi terbatas
5.     Dalam kondisi sebagai penantang (contender) terhadap pemimpin pasar
Tidak ada manfaatnya menggunakan mobile advertising bila hanya akan menjadi proses pembelajaran namun tanpa hasil untuk bisnis perusahaan dan karir anda.
Hal tersebut bahkan menjadi preseden jelek untuk pihak yang menyediakan mobile advertising karena dianggap tidak berpengaruh terhadap kampanye produk padahal alasan utamanya memang tidak diperlukan untuk produk anda. Jadi tidak perlu dipaksakan...
Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H