Mohon tunggu...
Dionisius Adventuro
Dionisius Adventuro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ratio

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Melepaskan

29 Oktober 2024   21:14 Diperbarui: 30 Oktober 2024   08:01 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Ketika berbicara mengenai sebuah perpisahan, kerap kali kita membayangkan momen momen  indah atau peristiwa sedih bisa juga momen singkat seperti senyuman dia, tertawa nya dia, menangis nya dia dan lambaian tangannya dia.  Namun perpisahan lebih dari itu semua, perpisahan adalah puncak peristiwa yang kita telah rangkai bersama. Perpisahan dengan sahabat yang sudah kita anggap seperti saudara sendiri adalah sebuah perjalanan yang menyedihkan, ketika perpisahan itu terjadi pasti akan muncul perasaan kehilangan satu sama lain, kebingungan, kangen satu sama lain. Namun, dibalik perpisahan itu kita akan menyadari betapa pentingnya sahabat yang sudah dianggap seperti saudara sendiri pergi untuk melanjutkan perjalanannya.

Perpisahan bukan hanya soal tidak lagi bersama orang yang kita sayangi, perpisahan adalah tentang menghargai momen kecil berbicara hingga larut malam (begadang), makanan sedikit dimakan bersama sama, mengetahui perbedaan satu sama lain. Semua hal hal kecil itu yang dulunya biasa biasa saja tapi sekarang menjadi momen yang sangat berharga pada saat perpisahan.

Bayangkan suatu hari nanti jika Tuhan mengizinkan kita semua berkumpul lagi, pasti kita akan membicarakan hal hal buruk yang pernah kita lakukan. Setiap obrolan kita akan selalu menjadi kenangan untuk kita, setiap tawa dari mulut kita akan mewarnai pertemuan kita, dengan ditemani secangkir kopi, teh, ataupun segelas air putih. Dengan mengenang masa masa kita dan menceritakan kembali kenangan yang telah kita buat selama tiga atau empat tahun.

Persahabatan mengajarkan saya secara pribadi arti pengorbanan, kepercayaan dan kebersamaan. Belajar berbagi apa yang kita miliki, mendengarkan satu sama lain, melindungi satu sama lain, mengoreksi satu sama lain. Pada saat kita berpisah nanti, saya juga harus belajar merelakan untuk mengizinkan mereka untuk pergi demi kebaikan dan pertumbuhan hidup mereka. Meski kita tahu bahwa perpisahan itu akan selalu ada dan tidak bisa untuk dihindari perasaan kehilangan yang akan selalu muncul pada saat saya melakukan kegiatan yang biasanya dilakukan secara bersama tapi sekarang tidak lagi bisa dilakukan secara bersama

Perpisahan mengajarkan bahwa persahabatan yang sejati itu hakikatnya bukanlah dari seberapa kita sering bertemu, melainkan sebuah ikatan kuat yang kita jalankan secara bersama sama. Meskipun jarak memisahkan kita, rasa kangen akan selalu ada dalam diriku, mungkin jika kita mengingat kembali kenangan kita akan ada yang tertawa, menangis, dan tersenyum. Namun rasa bangga akan selalu ada dalam diriku karena pernah memiliki teman sebanyak lima belas orang yang memiliki keunikanya masing masing.

Perpisahan adalah saat yang sangat tepat untuk saling mengucapkan terima kasih dan maaf kepada satu sama lain. Terima kasih atas perhatiannya, terima kasih atas waktunya, terimakasih atas kenangan indahnya. Meminta maaf atas tindakan yang kurang berkenan di hati, maaf atas ucapan Dll. Mengucapkan  maaf dan terima kasih adalah bentuk penghormatan yang baik pada saat perpisahan sebagai tanda penghormatan bagi mereka yang pernah hadir dan menjadi bagian dari hidup kita.

Jadi, pada akhirnya perpisahan bukanlah perihal mengenai mengucapkan say good bye tetapi tentang merayakan setiap tawa dan air mata yang pernah terjadi dalam perjalanan kita. Meskipun langkah kita berbeda, kenangan itu akan selalu ada dalam hati sebagai bukti bahwa persahabatan sejati tidak akan pernah berakhir. Perpisahan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebagai tahap yang baru bagi kita. Perpisahan juga sebagai jalan untuk menghargai dan menantikan kita bertemu kembali 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun