Lingkungan yang toxic sering kali menjadi pemicu utama melemahnya mental anak-anak muda generasi bangsa zaman ini, lingkungan yang toxic ini bukan lagi terlihat semata-mata hanya bisa terjadi di sekitaran lingkungan  tempat tinggal saja, namun sekarang ini marak terjadi dan banyak sekali tanyangan dan berita-berita di televisi bahkan di media sosial yang menginformasikan tentang maraknya bullying ini, entah di kantor-kantor, di lingkungan kerja bahkan di sekolah-sekolah sekalipun.
Anak-anak usia remaja yang kadang dan memang belum terbentuk keperibadiannya sering sekali menjadi korban dari komentar pedas masyarakat awam hanya karna si anak  pernah melakukan sedikit kekeliruan dan banyak kekurangan yang ia miliki.
Contoh kecil ungkapan-ungkapan pedas dari mereka-mereka yang akan merusak mental seorang anak :
Kayak anak om dong
Dandan dikit dong biar cowo suka!
Ih jurusan yang gak jelasÂ
Anak tante aja udah
Mungkin sekilas ungkapan ini terlihat seperti sedang memberikan motivasi ataupun niat mereka memang baik, tapi ada sedikit yang perlu dan penting untuk di perhatikan.
Semua kita di sini berpotensi menjadi pendidik,  pendidik itu bukan hanya yang berprofesi sebagai guru saja namun siapa saja yang bisa memberikan impact positif untuk orang lain entah berupa wawasan berkeperibadian ataupun ilmu terapan lainnya dan ada berbagai macam cara  untuk menyampaikan nasihat dengan baik yang bisa di gunakan:
Gunakanlah bahasa yang sopan yang sekira bisa di terima oleh anak biar tidak terkesan di pojokkan "nak nanti kalo ingin kayak anak om belajar yang rajin ya! dan jangan lupa  sering-sering bertanya dan diskusi sama teman-temannya."
tampakkanlah gesture yang welcome sama backround anak jangan menampakkan muka sinis.
Bahasanya terlihat seolah-olah  sama namun ada kalimat-kalimat kasih sayang sebagai pembeda yang akan membuat anak merasa tenang jika sedang diperdengarkan nasihat.