Mohon tunggu...
Muhammad Nur Ihsan
Muhammad Nur Ihsan Mohon Tunggu... -

Seorang ayah dan suami yang insyaAlloh selalu istiqomah di jalan Allah SWT. Aamiin :-) Seorang pecinta teknologi, tidak pernah lepas dari gadget, penikmat air mineral (karena baik untuk kesehatan) dan menyenangi pisang goreng. Seorang yang selalu mencari sesuatu yang dinamis, tidak ketinggalan zaman dan perfeksionis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Who the hell are you?", Keburukan yang Makin Buruk

2 Agustus 2010   14:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:22 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_213685" align="aligncenter" width="300" caption="egoisme yang tinggi"][/caption] Yes, zaman sekarang adalah zaman dimana banyak orang yang mementingkan kebutuhannya pribadi, demi kepuasan pribadi, kesenangan sendiri atau kepentingan golongan. Lihat saja kehidupan sehari-hari, kehidupan bermasyarakat yang semakin "tenggelam" dari makna sesungguhnya. Sudah tidak mengenal lagi arti kepentingan bersama, maksud dari kekeluargaan. Kekeluargaan yang ke-bablas-an :-) Yep! itu dia, sebagian dari pribadi kita mungkin (atau malah memang) merasa ada diposisi tersebut. Ngga perduli dengan susahnya orang lain, ngga mau tau apa yang jadi kepentingan bersama, kalo perlu "urus aja urusan loe sendiri!" Wah, beginikah budaya kita? selalu melihat ke-jelek-an atau ke-buruk-an orang, instansi, kelompok, golongan, sehingga yang terjadi adalah perang, tawuran, emosi yang dicampur aduk dengan keributan fisik. Emosi itu perasaan, Emosi itu hati, hati yang rusak adalah hati yang tidak dapat menghargai dirinya sendiri, apalagi orang lain? Penulis mungkin adalah salah satu "korban" ke-ganas-an untuk bersikap cuek, "terserah mau loe apa?! gue kagak ada urusan!". Yang penting happy! - salah satu slogan iklan yang melekat (tapi relatif buruk implementasinya ke masyarakat yah?). Siapapun yang berada diluar sana, yang mungkin belum menemukan kebersihan hatinya. Diharapkan untuk dapat melihat dan berkaca (tentunya bukan karena cantik/ganteng), tapi gunakan pikiran kalian, gunakan kedewasaan kalian dalam berpendapat, cari tau lewat internet (ada Google, ada Wikipedia, terserah mau pake apa, Internet udah murah!) Pfffff.. Penulis bisa saja berbuat hal yang sama dengan yang diatas, tapi apa daya jika hati tidak sesuai :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun