Mohon tunggu...
M. Nur Faiq Zainul Muttaqin
M. Nur Faiq Zainul Muttaqin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peneliti Muda Lembaga Studi Agama dan Nasionalisme (LeSAN)

Saya yang beridentitas sebagai berikut: Nama : Muhammad Nur Faiq Zainul Muttaqin E-mail :muhammadfaiq737@gmail.com Status : Sarjana S1 Jurusan Muqorona al-Madhahib (MM), Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Walisongo dan Mahasiswa Magister Hukum UNPAM. Pendidikan Non Formal: PonPes Mansajul Ulum Cebolek, Margoyoso, Pati dan Monash Institute Semarang. Jabatan organisasi: Kader/Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Semarang 1. Sekertaris Bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan, dan Kepemudaan (PTKP) HMI Cab. Semarang (2018-2019) 2. Sekum Badan Pengelola Latihan (BPL) HMI Cabang Semarang (2017-2018) 3. Kabid Komunikasi dan Advokasi Masyarakat HMI Komisariat Syariah (2016-2018) Kegiatan di Masyarakat 1. Direktur Eksekutif rumah perkaderan Darul Ma’mur (DM) Center 2. Peneliti Senior di LembagaStudi Agama danNasionalisme (LeSAN) 3. Mentor program Sahabat MudaNurul Hayat (NH) 4. Guru TPQ al-Syuhada Bukit Silayur Permai (BSP)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menuntun Anak Yatim Teladani Enterpreneur Rasulullah

7 September 2021   23:54 Diperbarui: 8 September 2021   00:43 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Maka dari itu, setelah kita memberi penanaman jiwa enterpreneur kepada para anak yatim. Kita juga harus menggembeleng anak yatim ini agar benar-benar tergerak di dalamnya. Terkhusus, bagi generasi milenial yang mempunyai status enterpreneur dan sukses atas jalan itu. Maka, sangat dianjurkan agar mentransfer ilmunya ini ke dalam jiwa-jiwa anak yatim. Agar mereka, menjadi generasi unggul di masa yang akan datang.

Anak yatim bukan hanya diberi pembelajaran teori, tapi diterjunkan untuk praktik berwirausaha. Agar anak yatim ini benar-benar menjadi generasi gnterpreneur, setidaknya kita harus memberikan ruang belajar kewirausahaan yang seluas-luasnya bagi mereka. Bukan hanya sekedar memberikan modal bagi mereka. Akan tetapi, kita juga harus memberikan waktu kita kepada mereka untuk mementori. Hal ini bisa kita terpkan ketika kita merawat anak yatim secara langsung. Atau bisa juga dilaksanakan dari program-program yayasan/lembaga yang merawat anak yatim. Baik itu panti asuhan atau pondok pesantren.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun