Mohon tunggu...
Muhammad NurAfandi
Muhammad NurAfandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

ℙ𝕖𝕝𝕒𝕛𝕒𝕣 𝕂𝕒𝕞𝕡𝕦𝕤 The Science of the Qur'an and Interpretation 21'

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjaga Nyala Cahaya Maulid di Tengah Modernitas

5 November 2024   22:50 Diperbarui: 5 November 2024   23:16 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa ikut serta sebagai panitia maulid sekaligus haul pendiri pondok ke 22Dalam era globalisasi yang serba cepat, tradisi seringkali terkikis oleh arus modernisasi. Namun, semangat untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, atau yang kita kenal sebagai Maulid, tetap menyala di hati umat Islam. Peringatan Maulid yang digelar oleh Pondok Pesantren An-Nur Samarinda pada 12 Oktober 2024 lalu menjadi bukti nyata bahwa tradisi ini masih hidup dan relevan di tengah masyarakat.Pondok Pesantren An-Nur telah berhasil menciptakan sebuah tradisi yang indah dan bermakna dalam memperingati Maulid Nabi. Acara tahunan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antar umat, tetapi juga menjadi momentum untuk merefleksikan kembali ajaran-ajaran Islam dan meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW.

Dengan menghadirkan tokoh-tokoh agama terkemuka, pondok pesantren telah memberikan kontribusi yang sangat berarti dalam memperkaya khazanah keislaman. Ceramah-ceramah yang disampaikan para ulama menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi umat Islam untuk terus berpegang teguh pada ajaran agama.

Tradisi Maulid bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga merupakan sarana untuk memperkuat identitas dan jati diri sebagai umat Islam. Melalui peringatan Maulid, kita diingatkan akan sejarah perjuangan para pendahulu dalam menyebarkan Islam. Kisah-kisah inspiratif mereka menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus menerus belajar dan berkontribusi bagi agama dan bangsa.

Kesimpulan

Dalam kesibukan duniawi, kita seringkali lupa akan pentingnya menjaga tradisi. Namun, tradisi Maulid mengajarkan kita untuk selalu mengingat asal-usul kita dan menghargai warisan yang telah diwariskan oleh para pendahulu. Dengan terus melestarikan tradisi Maulid, kita telah ikut serta dalam menjaga kelangsungan Islam di tengah derasnya arus modernisasi.

Mari kita jadikan peringatan Maulid sebagai momentum untuk memperkuat iman dan meningkatkan kualitas diri. Dengan meneladani akhlak Rasulullah SAW, kita dapat menjadi umat yang bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara. Semoga tradisi Maulid akan terus lestari dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun