Mohon tunggu...
Muhammad Natsir Tahar
Muhammad Natsir Tahar Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur Indonesia

Muhammad Natsir Tahar| Writerpreneur| pembaca filsafat dan futurisme| Batam, Indonesia| Postgraduate Diploma in Business Management at Kingston International College, Singapore| International Certificates Achievements: English for Academic Study, Coventry University (UK)| Digital Skills: Artificial Intelligence, Accenture (UK)| Arts and Technology Teach-Out, University of Michigan (USA)| Leading Culturally Diverse Teams in The Workplace, Deakin University and Deakin Business Course (Australia)| Introduction to Business Management, King's College London (UK)| Motivation and Engagement in an Uncertain World, Coventry University (UK)| Stakeholder and Engagement Strategy, Philantrhopy University and Sustainably Knowledge Group (USA)| Pathway to Property: Starting Your Career in Real Estate, University of Reading and Henley Business School (UK)| Communication and Interpersonal Skills at Work, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Leading Strategic Innovation, Deakin University (Australia) and Coventry University (UK)| Entrepreneurship: From Business Idea to Action, King's College London (UK)| Study UK: Prepare to Study and Live in the UK, British Council (UK)| Leading Change Through Policymaking, British Council (UK)| Big Data Analytics, Griffith University (Australia)| What Make an Effective Presentation?, Coventry University (UK)| The Psychology of Personality, Monash University (Australia)| Create a Professional Online Presence, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Collaborative Working in a Remote Team, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Create a Social Media Marketing Campaign University of Leeds (UK)| Presenting Your Work with Impact, University of Leeds (UK)| Digital Skills: Embracing Digital, Technology King's College London (UK), etc.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kawin Silang Teknologi dan Sihir dari Planet Asgard

10 Februari 2023   09:10 Diperbarui: 10 Februari 2023   09:20 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Dogon Tribe of Africa (medium.com)

Penganut sains garis keras menyepak metode selain positivisme dan melabel mereka sebagai ilmu palsu (pseudosains). Lalu apa yang dapat mereka katakan tentang fenomena suku Dogon yang memiliki pengetahuan tentang bintang Sirius selama ribuan tahun itu?

Suku primitif bertopeng yang menetap di Afrika Barat ini telah melompati prinsip-prinsip pada metodologi astronomi dan terpisah berabad-abad dari sentuhan sains manapun. Tanpa teleskop Hubble dan James Webb, bagaimana mereka bisa mengetahui tentang bintang yang jauh bernama Sirius sejak berabad lampau. Ini akan memeningkan kepala pembuta sains antariksa.

Suku Dogon berlandaskan pada satu Tuhan, Amma, percaya bahwa nenek moyang mereka adalah keturunan Mesir. Mereka mewarisi pengetahuan astronomi sejak tahun 3.200 SM. Tanpa proses ketat pada metodologi sains, sejak dulu kala mereka sudah tahu jika bumi itu berputar mengelilingi matahari. Mereka mengenal berbagai rasi bintang dan mengatakan bahwa galaksi Bima Sakti berbentuk spiral dengan sejumlah planet yang mengelilinginya.

Agar tidak superfisial, penganut positivisme berhentilah dari menyipitkan mata dan bermain dengan ilusi-ilusi dogmatisme sains. Berangkulan dengan banyak kemungkinan secara falsafati, menjadikan tujuan kepada pemenuhan kebutuhan ilmu akan terlihat bijaksana. Sebijaksana Thor, sang dewa petir putra Odin, ketika mengatakan, di planet Asgard, teknologi dan sihir sudah bercampur aduk sejak pertama. (*)

Muhammad Natsir Tahar__seorang Writerpreneur dan teman baru Paul Karl Feyerabend.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun