Mohon tunggu...
Muhammad Natsir Tahar
Muhammad Natsir Tahar Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur Indonesia

Muhammad Natsir Tahar| Writerpreneur| pembaca filsafat dan futurisme| Batam, Indonesia| Postgraduate Diploma in Business Management at Kingston International College, Singapore| International Certificates Achievements: English for Academic Study, Coventry University (UK)| Digital Skills: Artificial Intelligence, Accenture (UK)| Arts and Technology Teach-Out, University of Michigan (USA)| Leading Culturally Diverse Teams in The Workplace, Deakin University and Deakin Business Course (Australia)| Introduction to Business Management, King's College London (UK)| Motivation and Engagement in an Uncertain World, Coventry University (UK)| Stakeholder and Engagement Strategy, Philantrhopy University and Sustainably Knowledge Group (USA)| Pathway to Property: Starting Your Career in Real Estate, University of Reading and Henley Business School (UK)| Communication and Interpersonal Skills at Work, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Leading Strategic Innovation, Deakin University (Australia) and Coventry University (UK)| Entrepreneurship: From Business Idea to Action, King's College London (UK)| Study UK: Prepare to Study and Live in the UK, British Council (UK)| Leading Change Through Policymaking, British Council (UK)| Big Data Analytics, Griffith University (Australia)| What Make an Effective Presentation?, Coventry University (UK)| The Psychology of Personality, Monash University (Australia)| Create a Professional Online Presence, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Collaborative Working in a Remote Team, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Create a Social Media Marketing Campaign University of Leeds (UK)| Presenting Your Work with Impact, University of Leeds (UK)| Digital Skills: Embracing Digital, Technology King's College London (UK), etc.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mengapa Dunia Ini Harus Ada, Bagaimana Jika Tidak Ada Saja?

29 Oktober 2021   20:00 Diperbarui: 29 Oktober 2021   20:02 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: wallpaperflare.com

Mengapa kita harus melewati waktu linier dari satu titik ke titik lainnya. Mengapa jarum jam berdetak dan bergerak searah. Mengapa dunia tidak dihadirkan serentak saja, dan disudahi secara serentak.

Bila suatu saat Marilyn Monroe hidup kembali lewat rekayasa teknologi, dan kita tidak mampu membedakannya dengan Marilyn masa silam, kita sebenarnya telah kehilangan sebagian fungsi masa lalu.

Ketika entah dengan cara apa, seluruh masa lalu dihadirkan di muka kita saat ini. Tiba-tiba saja Socrates mengajak Anda berdebat dan menjebak Anda dalam aneka pertanyaan Socratik, misalnya.

Tentang masa depan, taruhlah mesin waktu terlalu mengada-ada. Kita akan bisa masuk ke bilik virtual untuk menghadirkan masa depan dalam sukatan yang tepat.

Sebagian masa depan akan kehilangan fungsinya. Ini untuk mengonfirmasi bahwa apa yang kita cerap secara ilusi optik, itulah dunia yang kita anggap ada. Adakalanya kita bertanya mengapa dunia ini harus ada? Bagaimana jika tidak ada saja? ~ MNT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun