Dongeng tentang republik diulang-ulang oleh penuturnya seperti IBM atau Coca Cola bila perlu meniru Minephtah untuk menggeser posisi Tuhan langit. Demokrasi kita telah lama menjadi dongeng, kalau pun benar adanya bentuknya mungkin seperti benda terbengkalai dalam percobaan ke-385 Alva Edison.
Satu biji manusia saja dalam republik demokrasi perwakilan kita yang turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasinya, maka parlemen kita telah gagal (saya ingin bertanya kitab demokrasi macam apa yang ingin membantah dalil ini). Apatah lagi dalam kalkulasi puluhan ribu yang turun lalu dengan sangat ironi mereka mendemo kanal aspirasinya sendiri.
Hukum kita memakai simbol keadilan Dewi Themis yang tertutup matanya lalu mitologi ini ingin dijadikan dongeng abadi untuk menegaskan bahwa keadilan sebenarnya tidak pernah ada. Hukum didongengkan kepada orang kecil atau orang besar yang sedang diacuhkan Dewi Fortuna. Â Â Â Â
Demokrasi memungkinkan rakyat menjadi Dewa Zeus yang setiap daun jatuh di halaman istana penguasa menjadi haknya untuk tahu, akan tetapi itu tidak pernah terjadi. Karena demokrasi adalah dongeng yang ditulis ulang: beberapa orang bertepuk tangan untuk Bob Marley dan beberapa lainnya untuk Justin Bieber. Tidak ada esensi, ini adalah tentang siapa yang paling pandai melagukan Vox Populi Vox Dei dari lainnya.
Rakyat berputar-putar dalam dunia dongengnya sendiri, demikian pula penguasa (sebuah sebutan untuk dongeng kuno). Hubungan dari keduanya dilekatkan oleh mitos republik yang lahir dari kecemasan elegi tanah jajahan. Lalu apa? Kitalah yang mengurus dongeng ini untuk tetap bertahan, tidak ada pahlawan bertopeng.
Sekejap lagi dongeng-dongeng tentang mesin yang pandai berpidato atau bersetubuh segera masuk ke dunia kita, mereka bahkan semakin menjadi fakta lalu membakar semua dongeng kita yang telah lapuk. Membakar dongeng berarti membakar kita. Ah sudahlah! Terimakasih telah membaca dongeng ini. ~MNT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H