Mohon tunggu...
Muhammad Natsir Tahar
Muhammad Natsir Tahar Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur Indonesia

Muhammad Natsir Tahar| Writerpreneur| pembaca filsafat dan futurisme| Batam, Indonesia| Postgraduate Diploma in Business Management at Kingston International College, Singapore| International Certificates Achievements: English for Academic Study, Coventry University (UK)| Digital Skills: Artificial Intelligence, Accenture (UK)| Arts and Technology Teach-Out, University of Michigan (USA)| Leading Culturally Diverse Teams in The Workplace, Deakin University and Deakin Business Course (Australia)| Introduction to Business Management, King's College London (UK)| Motivation and Engagement in an Uncertain World, Coventry University (UK)| Stakeholder and Engagement Strategy, Philantrhopy University and Sustainably Knowledge Group (USA)| Pathway to Property: Starting Your Career in Real Estate, University of Reading and Henley Business School (UK)| Communication and Interpersonal Skills at Work, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Leading Strategic Innovation, Deakin University (Australia) and Coventry University (UK)| Entrepreneurship: From Business Idea to Action, King's College London (UK)| Study UK: Prepare to Study and Live in the UK, British Council (UK)| Leading Change Through Policymaking, British Council (UK)| Big Data Analytics, Griffith University (Australia)| What Make an Effective Presentation?, Coventry University (UK)| The Psychology of Personality, Monash University (Australia)| Create a Professional Online Presence, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Collaborative Working in a Remote Team, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Create a Social Media Marketing Campaign University of Leeds (UK)| Presenting Your Work with Impact, University of Leeds (UK)| Digital Skills: Embracing Digital, Technology King's College London (UK), etc.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Dialektika Moralitas dalam Epos Hang Tuah

23 Juli 2018   11:25 Diperbarui: 25 Agustus 2018   19:58 1222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hang Tuah bahkan lupa bahwa dirinya lah yang dibela, sebab dialah Jebat jadi durhaka. Lupa bagaimana zalimnya Sultan Malaka kepadanya. 

Kekasihnya Tun Teja direnggut, dan ia semena-mena dihukum bunuh hanya karena bisikan Karma Wijaya yang track record-nya tak elok. Tak setitikpun pengorbanannya dihargai sultan.

"Aku datang tidak untuk mempertengkarkan siapa membela dan siapa menitahkan, aku datang untuk menentukan, menghukum, yang diwakilkan padaku untuk baginda menamatkan hidupmu yang telah durhaka," inilah sabda Tuah sebelum menumpas Jebat. 

Sejarah melupakan pembelaan tulus suci Jebat kepada sahabatnya itu untuk mengenang kepahlawan Tuah. Semesta seolah mengutuk Marsias dan ia pantas mati untuk lancang kepada Apollo.

Mitologi Tuah dan Jebat, adalah dialektika antara legalitas dan moralitas. Apa yang hendak didahulukan? 

Mereka hidup di zaman daulat atau legalitas berada di puncak tertinggi. Maka moral akan selalu dikorbankan. Pejuang moral bahkan dianggap pendurhaka ketika mereka merusak daulat.

Dalam The Metaphysics of Moral (Metafisika Moralitas), Immanuel Kant menghubungkan pendapat antara legalitas dan moralitas. Legalitas dalam pandangannya adalah sebagai kesesuaian atau ketidaksesuaian.

Kesesuaian atau ketidaksesuaian yang ada dalam diri manusia belum bernilai moral, dikarenakan dorongan batin tidak menjadi objek penilaian. Nilai-nilai moral itu baru ada apabila diperoleh dalam moralitas.

Moralitas merupakan kesesuaian antara sifat dan perbuatan manusia dengan norma hukum batiniah manusia. 

Kant melihat moralitas sebagai kebaikan yang tertinggi, dan kebaikan yang tertinggi itu menjadi kebaikan yang sempurna. 

Kebaikan yang dimaksud Kant berbeda dengan kebaikan dalam arti empiris, atau kebaikan yang bersifat sementara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun