Mohon tunggu...
Muhammad Natsir Tahar
Muhammad Natsir Tahar Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur Indonesia

Muhammad Natsir Tahar| Writerpreneur| pembaca filsafat dan futurisme| Batam, Indonesia| Postgraduate Diploma in Business Management at Kingston International College, Singapore| International Certificates Achievements: English for Academic Study, Coventry University (UK)| Digital Skills: Artificial Intelligence, Accenture (UK)| Arts and Technology Teach-Out, University of Michigan (USA)| Leading Culturally Diverse Teams in The Workplace, Deakin University and Deakin Business Course (Australia)| Introduction to Business Management, King's College London (UK)| Motivation and Engagement in an Uncertain World, Coventry University (UK)| Stakeholder and Engagement Strategy, Philantrhopy University and Sustainably Knowledge Group (USA)| Pathway to Property: Starting Your Career in Real Estate, University of Reading and Henley Business School (UK)| Communication and Interpersonal Skills at Work, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Leading Strategic Innovation, Deakin University (Australia) and Coventry University (UK)| Entrepreneurship: From Business Idea to Action, King's College London (UK)| Study UK: Prepare to Study and Live in the UK, British Council (UK)| Leading Change Through Policymaking, British Council (UK)| Big Data Analytics, Griffith University (Australia)| What Make an Effective Presentation?, Coventry University (UK)| The Psychology of Personality, Monash University (Australia)| Create a Professional Online Presence, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Collaborative Working in a Remote Team, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Create a Social Media Marketing Campaign University of Leeds (UK)| Presenting Your Work with Impact, University of Leeds (UK)| Digital Skills: Embracing Digital, Technology King's College London (UK), etc.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Yang Berilmu Hanya Pandai Sembunyi

24 Mei 2016   14:17 Diperbarui: 25 Mei 2016   13:02 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Sumber: www.pctren.com/

Tapi sepintar – pintarnya orang Asia, DNA terjajah belum sepenuhnya hapus. Di Amerika Serikat, setiap etnik punya stereotype masing-masing. Ada yang positif, ada pula yang negatif. Khusus untuk Asia, di mata etnik lain dipandang sebagai ras yang berpenghasilan tertinggi karena pintar. Orang Asia lebih banyak memiliki ijazah di bidang medical, hukum dan engineering sehingga gaji mereka melampaui etnik manapun di Amerika Serikat.

Tapi kelemahan mereka kurang memiliki kemampuan leadership sehingga posisi eksekutif dan manajer diborong orang - orang kulit putih. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaporkan oleh Ascend Foundation tahun 2015, kalau ada pelamar, Asia dan kulit putih dengan kualifikasi sama persis atau bahkan kualifikasi Asia lebih unggul, maka yang kulit putih dianggap punya potensi untuk mendapatkan posisi eksekutif, bahkan manajer di kemudian hari. Sedang Asia hanya menjadi kelas pekerja.

Padahal turunan Asia di sekolah atau kampus selalu unggul dalam nilai dan Indek Prestasi Kumulatif (IPK). Orang Barat tidak lebih pintar, mereka hanya dihebatkan oleh sejarah senjata dan propaganda film dari komik - komik Stan Lee. Tapi kita sudah terlanjur terpana – pana melihat orang Barat. Bahkan lidahpun dibuat cadel dan rambut dicat blonde.

Melihat orang Eropa, mungkin bangsa Asia merasa kurang percaya diri akibat di alam bawah sadar sudah tersimpan mental terjajah yang diwariskan turun temurun. Pada akhirnya mereka hanya menjadi orang yang hanya dipimpin di lingkup masyarakat Barat.

Titip pesan kepada orang – orang berilmu di negeri ini, singkaplah selubung ilmumu, pedulilah pada sesama dan jadilah pemimpin. Atau paling tidak masuklah ke lingkaran kekuasaan untuk memberi suluh ilmu kepada para pemimpin. Akan berbahaya jika pusat kekuasaan hanya dikelilingi oleh orang bodoh atau sebaliknya. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun