Mohon tunggu...
Mn.Rahman
Mn.Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hanya seorang mahasiswa yang ingin menjadi pribadi yang lebih baik versi dirinya sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Rumah Tangga yang Harmonis dengan Kesetaraan Gender

8 Desember 2024   22:14 Diperbarui: 8 Desember 2024   22:45 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesetaraan gender dalam keluarga bukan sekadar tren modern, melainkan fondasi kokoh bagi rumah tangga yang bahagia dan harmonis. Konsep ini menggarisbawahi pentingnya memberikan hak dan kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan dalam segala aspek kehidupan keluarga.

Dulu, kita sering mendengar bahwa suami harus bekerja mencari nafkah, sementara istri bertugas mengurus rumah tangga. Konsep ini sudah ketinggalan zaman! Saat ini, baik suami maupun istri memiliki peran yang sama pentingnya dalam keluarga.

Mengapa Kesetaraan Gender Penting dalam Keluarga?

  • Membangun Hubungan yang Sehat: Ketika suami dan istri saling menghargai dan berbagi tanggung jawab, ikatan emosional mereka akan semakin kuat.

  • Meningkatkan Kualitas Hidup: Dengan pembagian tugas yang adil, beban kerja rumah tangga akan terasa lebih ringan dan memungkinkan setiap anggota keluarga untuk memiliki waktu berkualitas.

  • Menciptakan Lingkungan yang Kondusif untuk Anak: Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang menjunjung tinggi kesetaraan gender akan memiliki pandangan yang lebih terbuka dan toleran.

  • Mendorong Pengembangan Diri: Kesetaraan gender memberikan ruang bagi setiap individu untuk mengembangkan potensi mereka secara maksimal, tanpa dibatasi oleh gender

Hambatan untuk Mencapai Kesetaraan Gender :

Meskipun pentingnya kesetaraan gender sudah banyak disadari, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Beberapa di antaranya adalah:

  • Normatisasi Peran Gender: Pandangan tradisional yang membatasi peran perempuan dan laki-laki masih kuat di beberapa masyarakat.

  • Kurangnya Pendidikan: Kurangnya pemahaman tentang konsep kesetaraan gender membuat banyak orang sulit untuk mengubah pola pikir dan perilaku mereka.

  • Beban Kerja Ganda: Perempuan seringkali masih harus memikul beban ganda, yaitu pekerjaan di luar rumah dan pekerjaan rumah tangga.

  • Stigma Sosial: Mereka yang berusaha mewujudkan kesetaraan gender seringkali mendapat stigma negatif dari lingkungan sekitar.

Langkah-langkah Menuju Kesetaraan Gender dalam Keluarga

Untuk mewujudkan kesetaraan gender dalam keluarga, diperlukan upaya bersama dari seluruh anggota keluarga. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  • Memulai Dialog Terbuka: Bicarakan tentang harapan, kekhawatiran, dan nilai-nilai yang dianut oleh masing-masing pasangan.

  • Membagi Tugas Rumah Tangga Secara Adil: Buatlah jadwal tugas rumah tangga yang jelas dan pastikan semua anggota keluarga ikut terlibat.

  • Mendukung Pengembangan Diri: Dorong pasangan dan anak-anak untuk mengejar minat dan bakat mereka.

  • Menjadi Role Model: Tunjukkan pada anak-anak bahwa laki-laki dan perempuan memiliki peran yang sama pentingnya dalam keluarga.

  • Mempelajari Konsep Kesetaraan Gender: Ikuti pelatihan atau membaca buku tentang kesetaraan gender untuk menambah wawasan.

Ingat, kesetaraan gender bukan hanya tentang membagi tugas rumah tangga. Ini tentang menciptakan lingkungan keluarga yang sehat, di mana setiap anggota merasa dihargai dan memiliki kesempatan untuk berkembang. Dengan mengubah pola pikir dan perilaku, kita dapat membangun keluarga yang lebih baik dan masyarakat yang lebih adil.

Yuk, mulai dari keluarga kita untuk menciptakan perubahan yang lebih besar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun