Sampang, 03 Desember 2022 -- Program Kampus Mengajar adalah sebuah program yang melibatkan mahasiswa perguruan tinggi untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan pendidikan, khususnya dalam hal literasi dan numerasi. Tujuan dari program Kampus Mengajar  yaitu untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kelas selama 1 semester sebagai mitra guru di SD dan SMP se-Indonesia.
Melly NQ adalah salah satu mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang turut berkontribusi  dalam program Kampus Mengajar sekaligus melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di SDN Baruh 3 Sampang, yang dibimbing oleh Ibu Dwi Harini Sulistyawati S.ST., M.T. Program ini dilaksanakan selama 4 bulan, dimulai dari 01 Agustus -- 03 Desember 2022.
Melalui kegiatan pengabdian ini, melly berkolaborasi dengan mahasiswa dari kampus yang berbeda untuk meningkatkan kemampuan calistung bagi siswa kelas 2 di SDN Baruh 3 Sampang. Dimulai sejak tanggal 1 Agustus 2022, Langkah awal yang dilakukan Melly adalah melakukan observasi secara langsung di SDN Baruh 3 khususnya di kelas 2, dalam hal ini kemampuan membaca, menulis, dan berhitung siswa. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa masih belum bisa membaca, menulis, dan berhitung dengan baik. Bahkan, ada beberapa siswa yang masih belum mengenal abjad.
Setelah mendapatkan hasil dari dilakukannya observasi, dilanjutkan dengan melakukan wawancara dengan wali kelas dan guru-guru yang pernah berinteraksi langsung dengan siswa tersebut. Kemudian, diperoleh kesimpulan bahwa di kelas 2 terdapat beberapa siswa yang belum mahir dalam membaca, menulis, dan berhitung. Oleh karena itu, Salah satu langkah konkret yang diambil oleh mahasiswa dari Universitas 17 Agutsus 1945 Surabaya ini adalah meluncurkan sebuah program untuk meningkatkan kemampuan calistung bagi siswa di kelas 2, SDN Baruh 3 Sampang.
Model pembelajaran yang  digunakan adalah model pembelajaran VAK (Visual, Auditori dan Kinestetik). Model pembelajaran ini dianggap efektif karena memperhatikan tiga jenis modalitas atau cara belajar siswa, yaitu cara belajar dengan mengingat (visual), belajar dengan mendengar (auditori) dan belajar dengan gerak dan emosi (kinestetik). Melalui model pembelajaran VAK potensi yang dimiliki oleh siswa menjadi lebih terlatih dan berkembang dengan baik.
Program calistung yang diselenggarakan selama empat bulan tentunya mengalami proses  sulit  pada  awal  pembelajaran,  sebab siswa  masih  merasa  jam  main  nya terganggu  hanya  karena  diharuskan  untuk  mengikuti  kegiatan  ini.  Tahap  awal  yang dilakukan pada program ini  yaitu dengan cara melakukan test pada masing-masing anak untuk mengetahui bagian mana yang memang belum dikuasai dengan baik, cara ini  dilakukan  tentunya  untuk  mempermudah  fokus  pembelajaran  agar  peserta didik mendapatkan hasil yang jauh lebih baik dibandingkan dengan sebelum diadakannya program ini.
Proses pembelajaran yang dilakukan selanjutnya untuk membantu siswa kelas 2 di SDN Baruh 3 Sampang yaitu dengan memperkenalkan huruf abjad terlebih dahulu dengan meggunakan media pembelajaran flashcard. Selain memiliki warna menarik, flashcard dapat digunakan untuk membantu siswa lebih mengenal huruf abjad sembari bermain. Sehingga proses belajar mengajar tidak terasa membosankan. Dalam hal ini, mereka dibagi 4 kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa.
Kemudian, mereka ditugaskan untuk mengeja huruf yang ada di flashcard. Bagi kelompok yang mendapatkan poin terbanyak, maka akan mendapatkan sebuah reward. Untuk pembelajaran menulis, penulis menugaskan siswa untuk menulis abjad mulai dari huruf A-Z, jika terdapat siswa yang kesulitan dalam menulis sebuah huruf, maka penulis akan memberikan contoh bagaimana cara menulis huruf tersebut dengan benar. Selanjutnya, untuk pembelajaran berhitung, penulis memilih menggunakan benda -benda yang ada di sekitar seperti permen, koin, stik ice cream dan lainnya  agar  mudah  dipahami  oleh  anak  dalam  melakukan  suatu  penjumlahan maupun penguranagan bilangan.
Dengan terealisasinya program ini dapat membantu siswa dalam membantu meningkatkan kemampuan calistung, dimana kemampuan tersebut merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap individu. Hal ini dapat dilihat dari adanya beberapa siswa yang awalnya masih belum mengenal abjad, kesulitan menulis, dan tidak bisa berhitung. Namun, setelah mengikuti kegiatan yang Melly lakukan, siswa pun sudah mulai terlihat mampu dalam mengenal abjad, bahkan bisa membaca serta menulis sebuah kalimat di buku tulis. Mereka juga bisa mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan penjumalahan dan pengurangan tanpa menggunakan alat bantu seperti stik ice cream, lidi, dan lain-lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H