Mohon tunggu...
Maskal Novessro
Maskal Novessro Mohon Tunggu... profesional -

Maskal Novessro, seorang praktisi dan konsultan produktivitas, memperoleh sertifikat spesialis produktivitas dari APS yang berkedudukan di New York, USA.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sederhana Itu Bukan Miskin

25 April 2014   12:38 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:13 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Mahatma Gandhi, diakhir hayatnya hanya meninggalkan seperangkat alat pintal, sebuah buku dan pakaian yang dibuatnya sendiri. Nabi Muhammad SAW sesaat sebelum kematiannya berpesan pada istrinya, Siti Aisyah RA, untuk mensedekahkan sisa 7 koin uang yang dimilikinya. Warren Buffet mewariskan 99% kekayaannya untuk masyarakat dimana 83% disalurkan melalui Gates Foundation.

Mengapa orang-orang besar memiliki pandangan yang jauh berbeda dari kebanyakan kita?

Mahatma Gandhi berprinsip bahwa kepemilikan atas sesuatu yang tidak bermanfaat bagi sipemilik merupakan kejahatan apabila tetap disimpan. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa “kami para Nabi tidak mewariskan”. Warren Buffet berpesan pada anaknya bahwa kekayaan bukanlah sesuatu yang harus diwariskan.

Perusahaan Jepang terkenal dengan inovasi dan efisiensinya. Filosofi dasarnya adalah budaya 5S, yaitu seiri, seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke atau 5R dalam bahasa Indonesia, yaitu ringkas, rapih, resik, rawat dan rajin. Seiri atau ringkas merupakan budaya memilah hanya apa yang diperlukan dan dibutuhkan. Hal ini merupakan kunci keberhasilan perusahaan meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Kira-kira setahun yang lalu kami pindah rumah. Barang-barang yang kecil kami masukkan dalam beberapa kardus. Karena kami berencana akan pindah lagi ke rumah yang baru, maka hanya barang-barang yang betul-betul kami perlukan kami keluarkan dari kardus. Dari 18 kardus, hingga saat ini tersisa 13 kardus dengan isi sekitar 70-80%. Ini artinya, kita memerlukan kurang dari 30% saja barang-barang yang kami miliki.

Jadi prinsip produktivitas, investasi, bahwa segala yang membebankan anda adalah “liability”/”cost” menjadi sangat masuk akal. Dan upaya meningkatkan nilai atau produktivitas dapat dilakukan dengan cara mengurangi “liabilities”/”cost” dengan cara meringkas kebutuhan anda hanya pada batas yang diperlukan saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun