Program kerja kolaborasi tersebut teraktualisasi dalam Program KKN Tematik Undip X Exovillage yang mencoba memberikan gebrakan untuk memberdayakan desa-desa di Indonesia tak terkecuali desa-desa di Kabupaten Semarang, salah satunya melalui Desa Duren yang terletak di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Desa Duren memiliki segudang potensi yang dapat dikembangkan baik dari lingkungan alam yang dapat menarik wisatawan, serta beberapa produk UMKM yang menjadi ciri khas dari Desa Duren. Di kondisi pandemi sekarang ini, perekonomian masyarakat Desa Duren mengalami penurunan yang cukup signifikan dari berbagai sektor sehingga menyebabkan penurunan jumlah wisatawan dari Desa Duren itu sendiri.
Berdasarkan hal tersebut, hadirnya program KKN Tematik Undip x Exovillage yang bertemakan “Pemetaan Potensi Desa dalam Upaya Pencapaian SDGs” menjadi langkah strategis untuk dapat memberikan jawaban atas masalah yang muncul selama pandemi.
Program yang dicanangkan dalam kegiatan KKN ini yaitu berupa program pemberdayaan masyarakat Desa Duren yang bertujuan untuk mengembangkan serta mempromosikan Desa Duren sebagai salah satu desa wisata yang sangat potensial melalui digital marketing dalam platform Exovillage. Dari program ini, diharapkan dapat memulihkan perkonomian masyarakat Desa Duren serta dapat mengekspos potensi dari Desa Duren sebagai desa wisata.
Kegiatan KKN Tematik Undip x Exovillage dilaksanakan pada 26 Oktober – 26 Desember 2021 dengan mengadakan 4 program berupa, program identifikasi potensi desa, program pemberdayaan masyarakat, literasi digital, dan penyusunan RoadMap. Program identifikasi potensi desa merupakan langkah awal dalam mengembangkan potensi yang dimiliki oleh Desa Duren. Pada program ini mahasiswa berusaha melibatkan seluruh komponen masyarakat untuk memperkaya perolehan informasi mengenai potensi yang terdapat di Desa Duren.
Selain itu, mahasiswa juga melakukan persiapan berupa pencarian literatur terkait Desa Duren yang ditujukan untuk mencari informasi sebagai gambaran umum tentang Desa Duren. Pada program ini, mahasiswa melakukan observasi ke seluruh dusun yang terdapat di Desa Duren dan melakukan wawancara mendalam dengan pihak desa, masyarakat setempat, pihak pengembangan pariwisata yaitu wisata Taman Bunga Krisan, pihak pelaku UMKM yaitu Mbak Sum sebagai pemilik usaha Tahu Bakso 57, Mbak Luluk sebagai pemilik usaha Ketela Keju 57, dan Pak Mujiyono sebagai pemiliki usaha Keripik Pare Ngangeni, serta pihak pengelolaan kesenian yaitu Reog Langgeng Mudho Sari.
Pada program pemberdayaan masyarakat dilakukan dimulai dari pembentukan kader promosi desa, melakukan metode pengajaran untuk meningkatkan kualitas SDM sejak dini, melakukan pelatihan keterampilan dengan mengadakan pelatihan-pelatihan seperti pelatihan fotografi bersama Adhitya Mahatva yang dilaksanakan pada Hari Minggu, 19 Desember 2021 dan pelatihan seni lukis tekstil berbasis watercolour painting bersama Ayu Ginarani yang merupakan pemilik dari watercolour creation in modest fashion by Hanaaisha.id untuk meningkatkan iklim wirausaha masyarakat di Desa Duren.
Dilakukan juga pembekalan dan pengenalan digitalisasi promosi potensi desa melalui platform exovillage oleh kader promosi desa yang telah terpilih. Kader yang telah terpilih memiliki tugas untuk menjadi pionir yang akan dibina secara berkelanjutan baik oleh mahasiswa maupun oleh Tim Exovillage dalam melakukan promosi potensi desa. Program kerja pemberdayaan masyarakat secara esensial berusaha memberikan pemahaman bagi kader tentang pentingnya promosi desa melalui pemanfaatan digital khusunya melalui akun Exovillage.