Mohon tunggu...
Muhamad Ngasim
Muhamad Ngasim Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa Pendidikan Matematika UIN Sunan Kalijaga

Fastabiqul Khoirot

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pentingnya Tematik bagi Matematika

24 Desember 2019   03:43 Diperbarui: 24 Desember 2019   04:07 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kurikulum merupakan aturan yang harus ada dalam suatu lembaga pendidikan baik sekolah formal maupun non formal. Dalam perkembangannya, kurikulum telah mengalami perkembangan serta perubahan yang cukup signifikan untuk dapat mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum untuk sekolah formal sekarang telah mengikuti kurikulum baru yaitu aturan kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013, perubahan dalam sistem pendidikan, mata pelajaran serta waktu pengajaran berbeda dengan kurikulum sebelumnya yakni KTSP. Perubahan ini berakibat pada siswa yang menjadi subjek pendidikan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang terbaru.

Salah satu pelajaran yang mengalami perubahan serta mengalami penambahan adalah pelajaran matematika. Matematika merupakan salah satu yang dianggap sebagai mata pelajaran yang wajib untuk dikuasai oleh siswa. Namun, dalam kenyataannya matematika malah menjadi mata pelajaran yang menjadi beban dan dianggap menyulitkan bagi siswa. Hal itu dikarenakan matematika dominan dengan perhitungan-perhitungan yang rumit serta abstrak untuk ditangkap oleh siswa. Karena keabstrakan matematika namun penting untuk dikuasai maka dari itulah matematika mulai dikenalkan sejak sekolah dasar.

Sekolah dasar memiliki peran penting dalam memberi dasar ilmu pengetahuan. Pemberian pengetahuan matematika dimulai sejak sekolah dasar. Perubahan yang terjadi dalam matematika sekolah dasar yaitu terdapat pelajaran tematik. Pembelajaran tematik sebagai pendekatan integrasi atau penghubung yang secara alami menghubungkan fakta-fakta dan ide-ide untuk memahami lingkungan siswa(). Dalam matematika juga perlu adanya penghubung dengan keadaan realita alamiah serta lingkungan siswa. Hal ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam pembelajaran matematika yang abstrak melalui hal-hal yang konkret. (Heruman, 2013) menjelaskan bahwa dalam matematika, setiap konsep yang abstrak, hal yang baru dipahami oleh siswa perlu segera diberi penguatan agar mengendap dan bertahan lama dalam memori siswa, sehingga akan melekat dalam pola pikir dan pola tindakan.

Matematika seharusnya memang harus dimasukan dalam tematik agar dapat terintregasikan dengan kenyataan konkret di lingkungan siswa. Namun, dalam kenyataan matematika dipisahkan dari tema-tema yang ada dalam tematik. Hal itu dikarenakan banyaknya materi matematika yang tidak semuanya bisa di hubungkan dengan masalah sehari-hari. Matematika dianggap sulit untuk digabungkan dengan materi lain. Dalam penggabungan dengan materi lain hanya bisa diberikan dasarnya saja tidak sampai mendalam. Hal tersebut kurang sesuai dengan prinsip NCTM yang terdiri dari enam prinsip. Dalam (Walle, 2007) Enam prinsip NCTM adalah sebagai berikut :

  • Prinsip Kesetaraan
  • Pembelajaran matematika membutuhkan kesetaraan dimana siswa mempunyai kesempatan dan dukungan yang cukup untuk belajar matematika.
  • Prinsip Kurikulum
  • Para siswa dibantu untuk melihat bahwa matematika adalah sesuatu yang utuh dan terjalin, bukan kumpulan dari bagian-bagian yang saling lepas.
  • Prinsip Pengajaran
  • Dalam pengajaran matematika, tugas guru yaitu mendorong siswanya untuk beripikir, bertanya, menyelesaikan soal, dan mendiskusikan ide-ide, strategi dan penyelesaian siswanya.
  • Prinsip Pembelajaran
  • Belajar matematika tidak hanya memerlukan keterampilan menghitung tetapi juga memerlukan kecakapan untuk berfikir dan beralasan matematis untuk menyelesaikan soal-soal baru dan mempelajari ide-ide baru yang akan dihadapi siswa di masa yang akan mendatang. Belajar ditingkatkan ke dalam kelas dengan cara para siswa diminta untuk menilai ide-ide mereka sendiri atau ide-ide temannya, didorong untuk membuat dugaan tentang matematika lalu menguiinya dan mengembangkan keterampilan memberi alasan yang logis.
  • Prinsip Penilaian
  • Penilaian harus mendukung pembelajaran matematika serta memberi informasi yang berguna bagi guru dan siswa. Penilaian ini tidak semata-mata menilai siswa, namun harus dimanfaatkan juga untuk siswa, yakni untuk mengarahkan dan meningkatkan belajarnya.
  • Prinsip Teknologi
  • Teknologi memungkinkan siswa untuk memfokuskan diri pada ide-ide matematika, pemahaman, dan menyelasaikan soal yang tidak mungkin dikerjakantanpa bantuan kalkulator atau komputer. Teknologi akan meningkatkan proses belajar matematika memungkinkan mendapat pengetahuan yang lebih luas dan memperbaiki penyajian ide-ide matematika.

Dalam tematik, matematika sangat perlu dimasukan kedalam tema. Hal itu agar sesuai dengan standar proses NCTM dalam pembelajaran matematika yaitu matematika harus dihubungkan dengan dunia nyata dan mata pelajaran lain(walle, 2007).

kata kunci : kurikulum, matematika, tematik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun