Mohon tunggu...
Muhammad Naufal Lubis
Muhammad Naufal Lubis Mohon Tunggu... Konsultan - Mencoba bercerita tapi ini bukan sebuah berita

Saat seorang sahabat pergi tanpa alasan, yang ku tau hanya mencari cara untuk membawanya kembali bersama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam Gelap Sang Pemuda

23 Mei 2020   21:28 Diperbarui: 23 Mei 2020   21:21 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam gelap,
Hening membakar kehidupan.
Terdengar suara gemuruh tawa segerombolan anak muda.
Mereka bermain, menikmati hidup, melupakan semua rasa sepi didalam hitam.
Menjadikannya kuning, merah, dan biru.
Pecah, berisik, membuat dunia berwarna.
Seakan terbang kelangit bagai mercon pembunuh awan.

Hari semakin malam.
Bintang mulai bersinar di tengah kegelapan.
Bukan mimpi tapi khayalan seorang penyendiri.
Seakan mulai rapuh keramaian ini.
Berasap putih mengotori udara yang bersih.
Seperti Padam api membara pada malam itu.
Berakhir cerita bahagia dari sang pemain.
Dengan sedikit Alunan musik pop yang sempat populer.
Mereka Mulai beranjak dari tempat duduk, berdiri dan pergi.
Hingga akhirnya dunia kembali sepi.

Muhammad Naufal - 23 Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun