Mohon tunggu...
M.NASRULLOH MUHAJIR
M.NASRULLOH MUHAJIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Kesesuaian Uncertainty Reduction Theory Pada Dinas Pendidikan Kota Kediri

19 April 2024   08:11 Diperbarui: 19 April 2024   08:17 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dinas pendidikan kota kediri, sumber: My Document

Teori ini merupakan teori yang diciptakan oleh Charles Berger dan Richard Calabrese pada tahun 1975 ini menjelaskan tentang bagaimana individu menggunakan komunikasi untuk mengurangi keragu-raguan, memahami orang lain dan diri individu itu sendiri, dan membuat prediksi tentang perilaku orang lain ketika berinteraksi dengan orang lain saat pertama bertemu. Pada dasarnya, tujuan komunikasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian yang dirasakan oleh seorang individu mengenai lingkungan dan orang-orang disekitarnya. Berger dan Bradag mengatakan bawa terdapat dua jenis ketidakpastan yang dirasakan oleh seseorang. Ketidakpastian yang pertama adalah ketidakpastian perilaku (behavioral uncertainty), yaitu ketidakpastian yang berkaitan akan perilaku mana yang seharusnya seseorang lakukan dalam suatu situasi. Ketidakpastiaan yang kedua adalah ketidakpastian kognisi (cognitive uncertainty), yaitu ketidakpastian yang berkaitan tentang apa saja yang seharusnya dipikirkan tetang sesuatu atau orang lain.

Dalam konteks dinas pendidikan Kota Kediri, dapat dilakukan analisis terkait kesesuaian dengan teori komunikasi yang dipaparkan oleh Berger dan Calabrese pada tahun 1975. Teori ini menekankan bahwa komunikasi memiliki peran dalam mengurangi ketidakpastian yang dirasakan individu tentang lingkungan dan orang-orang di sekitarnya. Dalam hal ini, komunikasi yang efektif dapat membantu individu untuk memahami perilaku orang lain, memahami diri sendiri, dan membuat prediksi tentang perilaku orang lain saat berinteraksi.

 

  • Ketidakpastian Perilaku (Behavioral Uncertainty): Dinas pendidikan Kota Kediri menggunakan komunikasi yang jelas dan terarah untuk memberikan panduan, aturan, dan prosedur kepada stakeholder seperti guru, siswa, orang tua, dan masyarakat umumnya. Misalnya, menyampaikan kebijakan baru, prosedur pendaftaran, atau perubahan dalam kurikulum yang dapat membantu mengurangi ketidakpastian tentang perilaku yang diharapkan dari semua pihak terkait.
  • Ketidakpastian Kognitif (Cognitive Uncertainty): Komunikasi yang informatif dan transparan dari dinas pendidikan dapat membantu mengurangi ketidakpastian kognitif, yaitu ketidakpastian tentang apa yang seharusnya dipikirkan tentang sesuatu atau orang lain. Misalnya, menyediakan informasi tentang tujuan dan visi dari program-program pendidikan, memberikan data dan fakta yang relevan tentang kualitas pendidikan, dan menyediakan panduan tentang perkembangan kurikulum dan penilaian dapat membantu individu dalam memahami lebih baik tentang sistem pendidikan dan peran mereka di dalamnya.
  • Pembentukan Hubungan dan Keterpercayaan: Teori komunikasi Berger dan Calabrese juga menekankan pentingnya komunikasi dalam membentuk hubungan dan keterpercayaan. Dalam konteks dinas pendidikan, komunikasi yang terbuka, jujur, dan responsif yang dilakukan dapat membantu membangun hubungan yang positif antara dinas pendidikan, sekolah, guru, siswa, orang tua, dan masyarakat. Dengan demikian, individu akan merasa lebih percaya dan nyaman dalam berinteraksi dan bekerja sama dalam konteks pendidikan.
  • Mengoptimalkan Komunikasi dalam Keputusan dan Perubahan: Komunikasi yang efektif juga dapat membantu dalam mengoptimalkan proses pengambilan keputusan dan implementasi perubahan dalam lingkungan pendidikan. Dengan menyediakan informasi yang jelas, memfasilitasi diskusi dan umpan balik, serta melibatkan stakeholder dalam proses pengambilan keputusan, dinas pendidikan dapat mengurangi resistensi terhadap perubahan dan memastikan bahwa kebijakan dan program yang diimplementasikan lebih diterima dan dipahami oleh semua pihak terkait.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip teori komunikasi Berger dan Calabrese, dinas pendidikan Kota Kediri dapat meningkatkan efektivitas komunikasi mereka dalam mengurangi ketidakpastian, membangun hubungan yang positif, dan mengoptimalkan proses pengambilan keputusan dan implementasi perubahan dalam konteks pendidikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun