Mohon tunggu...
M. Nahrowi
M. Nahrowi Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis | Pengamat Bisnis Digital | Konsultan

Suka berbagi catatan; Teknologi, Bisnis, Inovasi & Seni. Sembari minum kopi di warung internet.

Selanjutnya

Tutup

Money

Studi Kasus: Marketing ecommerce, Jangan Salah Baca Data

24 Agustus 2019   23:53 Diperbarui: 24 Agustus 2019   23:58 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru saja membuka laporan analisa, bagaimana user menemukan suatu situs website, dan darimana suatu situs website ecommerce tahu, apa saja yang user cari? 

nah, dari semua alur bagaimana user menemukan suatu situs, tentu ada data yang bisa dijadikan acuan penting
sebuah bisnis, data ini bisa kita gunakan untuk mengambil keputusan suatu bisnis akan kemana, dan ingin mengambil langkah apa.

sebut saja bisnis ecommerce satu ini, dari semua hasil analisa menunjukkan suatu data yang bisa kita simpulkan.
bahwa bisnis ecommerce ini, banyak ditemukan oleh user untuk produk jenis ini, lalu darimana saja mereka menemukannya?
dari handphone mereka, lalu kita coba lihat lagi, berapa usia dan jenis kelamin user yang mencari produk ini? 25--35, nah dari hasil tersebut kita sudah tahu sedikit mengenai gambaran siapa segment kita sebenarnya.

Usia 25--35
Jenis Kelamin Wanita
Lokasi Tertinggi : Jakarta, Tangerang, Bekasi
Produk yang dicari : Produk A, B, C
Pencarian : Melalui Handphone, Jaringan 3G
Waktu Pencarian :
Kata Kunci yang sering dicari :
Darimana saja mereka menemukan situs ini : Facebook, Youtube

dokpri
dokpri
Dengan data tersebut, kita bisa tahu, bahwa untuk bisa memaksimalkan potensi penjualan produk, pemasaran
tentu kita jangan salah baca data, misalnya untuk sosial media. kebanyakan pengunjung kita menemukan situs ini dan menemukan produk ini
dari facebook, dengan mayoritas pengguna ibu rumah tangga dengan handphone asus, jaringan 3G, kebanyakan mereka adalah ibu muda, atau ibu rumah tangga, yang juga bekerja ataupun dirumah.

Kita bisa baca alurnya, mereka menggunakan sosial media sebagai media informasi menemukan bisnis kita, pertanyaanya
jika kita sebagai pebisnis tahu, bahwa pencarian tertinggi dari facebook lalu kenapa kita memaksimalkan sosial media lainnya seperti instagram?
tentu segment kurang tepat bukan?

Karena kita sudah tahu, bahwa kebanyakan mereka menemukan kita dari facebook, maka waktunya kita memaksimalkan facebook sebagai media campaign, promo hingga menggiring user untuk bisa menciptakan selling point, selain itu pemanfaatan youtube sebagai media promosi juga tidak kalah penting, bisa jadi media untuk mengedukasi bagaimana penggunaan produk kita, atau mungkin konsep seperti vlog yang bertujuan untuk mengenalkan produk lebih dekat.

Jika saluran pemasaran tersebut tepat sasaran dan satu sama lain tersampaikan dengan baik, maka pastinya penjualan kita akan laris manis, tentunya dengan didukung pelayanan dan produk yang baik ya, karena jika pemasaran baik tanpa didukung dengan proses yang cepat, layanan yang prima.
Karena harapannya, apa yang kita pasarkan juga menjawab permasalahan customer dan mereka puas dengan pelayanan kita.

Salam, Entrepreneur | Pedagang Digital | M. Nahrowi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun