Terlepas dari situ, untuk beberapa channel media yang tadi telah menjadi saluran distribusi produk ini, perlu dilakukan evaluasi apakah user sudah cukup banyak, lalu dari daerah mana saja, dan juga siapa saja interest, karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap iklan yang ditayangkan, tentunya produk yang tepat bisa tepat jika ditayangkan kepada orang yang tepat juga.
1. Retail Digital : Setelah tahu, bahwa suatu produk apapun harus punya saluran distribusi untuk memasarkan produknya, mari kita pindah ke digital, yang mana bukan lagi kita (pemilik produk) hanya mempromosikan ke channel media dan diam menunggu telpon masuk. Namun disinilah ada kompetisi yang terus berlanjut, kita tidak bisa diam disini, tapi kita yang selalu aktif untuk "selalu ada" untuk mereka.
Analoginya seperti ini : saya suka dengan headphone, guitar dan juga sound, jam tangan. untuk langkah pertama yang saya lakukan ketika saya ingin membelinya adalah "Mencari melalui Google" lalu, setelah saya mencari dan menemukan situs-situs web yang menarik saya akan memilih yang menurut saya itu meyakinkan.
Nah "Meyakinkan" ini seperti apa? sebagai orang awam, kita akan mencari melalui google, lalu setelah kita mencari di Google, kita akan meng-klik situs yang pertama, situs yang informatif, situs yang berbintang. itulah psikologi dasar user ketika mereka mencari sesuatu di Google. Pertanyaannya adalah : Bagaimana agar produk anda, bisnis anda bisa ditemukan di Google dengan Urutan pertama dan membuat user tertarik? hingga memilih anda?
Tentu saja, semua pebisnis digital berlomba-lomba untuk ditemukan di Google, namun coba sejenak lupakan tentang perlombaan yang tidak manusiawi ini, cobalah kita untuk fokus dengan manusianya, jika anda membuat sesuatu yang bagus, bermanfaat, indah, tentu pasti orang lain akan menyukainya. namun ketika anda hanya berfokus pada uang, uang, uang dan bagaimana uang itu. Maka anda akan melupakan keindahan, seni dan juga tujuan dibuatnya ini yaitu "Manfaat".
Dalam psikologi marketing, konsep dasar yang perlu dilakukan adalah " Berbagi Manfaat " semua orang suka berbagi, semua orang suka bermanfaat, jika itu baik maka mereka juga akan membagikannya kepada orang lain, bergitu seterusnya, sehingga satu sama lainnya saling membagi.
Bisakah konten kita seperti itu? jika konten kita sudah seperti itu, artinya selamat, satu sama lain sudah mendapatkan manfaat, dan manfaat itulah yang nantinya menghasilkan sesuatu yang disebut "income".
Sehingga, income dari psikologi marketing datang tidak hanya karena kebutuhan produk oleh customer, namun lebih dari itu, lebih dalam lagi, bahwa seseorang memilih anda, karena sebuah kepercayaan, ketertarikan, sama seperti manusia, jika kita berteman karena uang, apakah kita mau berkenalan untuk pertama kalinya? tentu tidak.
Dan jika kita bisa menerapkan konsep ini dalam setiap bisnis berbasis produk dan digital, pastinya kita akan dicari oleh orang lain, bukan tentang promosi yang kita lakukan, tapi karena kebermanfaat produk, layanan yang kita berikan ternyata dibutuhkan oleh orang lain, dan orang lain percaya bahwa produk yang kita jual bisa memberikan solusi untuk permasalahan mereka yaitu customer.
Salam, Entrepreneur! Jangan berhenti semangat dan bermanfaat.
Bagi yang pernah membangun bisnisnya, produknya dari 0, pasti akan tahu maksut dari tulisan ini. Dan setiap bisnis harus terus belajar, uang memang penting untuk bisnis, tapi lebih dari itu, memberikan solusi akan mendatangkan uang itu sendiri, fokus pada permasalahan dan berikan solusi.
Semoga bermanfaat, salam . M. Nahrowi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H