Mohon tunggu...
M. Nahrowi
M. Nahrowi Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis | Pengamat Bisnis Digital | Konsultan

Suka berbagi catatan; Teknologi, Bisnis, Inovasi & Seni. Sembari minum kopi di warung internet.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Di Balik Hasil Hitung Cepat, Ada Penerapan Metode Sampling

17 April 2019   16:39 Diperbarui: 17 April 2019   16:59 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Bagi mereka yang dari dulu bergelut dengan dunia riset mungkin tidak asing lagi dengan yang namanya sampling method, skala, survey dan lain sebagainya. serangkaian itu semua masuk dalam mata kuliah research.

Nah, kali ini tentu baru hangat-hangatnya pemilihan presiden 2019, saya tidak akan membahas mengenai politiknya, saya hanya mencoba menceritakan yang saya tahu bahwa kok bisa ya, bisa langsung dapat hasilnya padahal tidak mungkin bisa dihitung saat itu juga, apakah itu akurat? pastilah semua yang belum pernah tahu metode ini bertanya-tanya.

Bagaimana proses dibalik perhitungan cepat atau Quick Count berjalan?

Jadi yang saya tahu begini, metode sampling adalah sebuah metode untuk riset yang membangun menyimpulkan sesuatu dengan cara mengambil beberapa contoh saja yang diperlukan. lalu bagaimana cara yang diterapkan dalam quick count ini?

Jadi peneliti mengambil beberapa sample dari setiap populasi atau daerah secara bersamaan, dibagi timnya. misal dari beberapa kota diambil samplenya, setelah diambil samplenya barulah dikumpulkan dan diolah datanya. dari setiap sample yang telah diambil yang mana mewakili populasi suatu daerah, disitulah ketahuan nilai angka kotornya.

Angka kotor itulah yang nantinya dijumlahkan, dan hasilnya adalah perolehan dalam bentuk persen yang bisa kita lihat saat ini. Meskipun secara fisik belum dihitung manual, namun data sampling tersebut cukup mewakili hasil sebenarnya, karena setiap sampling mengambil dari setiap daerah berdasarkan populasi dan kondisi sebenarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun