Mohon tunggu...
M Nafis Al Mukhdi
M Nafis Al Mukhdi Mohon Tunggu... Masih Belajar, Pembuat Konten/Penulis, Kontributor

Saya Nafis, lahir hari Senin, 25 al-Muharram 1423 H bertepatan 8 April 2002. Sekarang, saya tinggal di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Pernah bersekolah di MIN 24 HSU, MTs Nurul Huda, dan MAN 1 HSU. Pernah kuliah di STAI Rasyidiyah Khalidiyah, mengambil program studi Pendidikan Agama Islam. Sekarang saya adalah Guru Al-Qur'an di SMPIT Ihsanul Amal Alabio. Menulis adalah hobi saya, hal itu melibatkan kebahasaan dan teknologi yang membuat saya tertarik. Jadi, selain menulis cerita, saya juga kontributor di proyek Wikimedia Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membaca Awal Ilmu

15 Februari 2025   18:20 Diperbarui: 15 Februari 2025   18:20 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Bacalah!" Begitulah Malaikat Jibril ketika menyampaikan wahyu dari Allah kepada Nabi Muhammad di Gua Hira, yang mengawali sebuah perjalanan selama kurang lebih 23 tahun dalam menyebarkan kedamaian untuk keselamatan dengan cara menyerahkan diri kepada Tuhan. Termaktub dalam Q.S. Al-'Alaq[96]:1, di ayat yang sama pula agar kegiatan tersebut tidak terpisahkan dari mengingat Tuhan yang menciptakan.

Memaparkan hal ini, jadi teringat tentang Baitul Hikmah. Baitul Hikmah adalah sebuah tempat yang dibangun oleh Khalifah Harun Ar-Rasyid, menjadi pertanda dari puncak kejayaan Islam. Perpustakaan sekaligus pusat penelitian, yang menjadi tempat untuk ilmu pengetahuan mulai muncul dari sana.

Hal ini tidak jauh dari penerapan Q.S. Al-'Alaq[96]:4, "yang mengajar (manusia) dengan pena." Pena, atau alat tulis lainnya, menjadi perantara berkembangnya ilmu pengetahuan.

Karenanya, teringat pula perkataan salah satu dosen saat awal-awal memasuki perkuliahan. Beliau menjelaskan tentang membaca adalah hal yang perlu dibiasakan. Beliau mengaitkan pula dengan kebiasaan menulis. "Kalau tidak ada yang dibaca, apa yang ditulis?" 

Kemampuan literasi seseorang dapat dikembangkan, dan memang tidak semua mendapatkannya langsung di awal. Maka, ada sebuah solusi yang ditawarkan oleh Q.S. Al-Qiyamah[75]:14.

"Apabila kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaan itu." Menyimak serta memperhatikan apa yang orang lain sampaikan dan segera mengamalkan, menjadi metode yang turut efektif untuk menambah ilmu pengetahuan.

Membaca adalah awal dari mengkaji ilmu pengetahuan. Menyimak dan mempertahankan apa yang orang lain sampaikan, adalah alternatif yang ditawarkan. Ditambah dengan meminta pertolongan dari Tuhan agar ilmu yang didapatkan berkah, menuliskannya menjadi awal dari berkembangnya ilmu pengetahuan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Hantu Pocong Lembang, Hiburan Siang di Jalan Macet!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun