Mohon tunggu...
M Nadi el_Madani
M Nadi el_Madani Mohon Tunggu... mahasiswa -

Senang membaca, menulis dan berdiskusi|bagi saya, dengan semangat dan ketekunan apapun dapat dilalui

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dilema Pilihan

26 Februari 2015   21:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:28 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14249358921759548203

Hidup adalah pilihan. Setiap orang berhak menentukan jalan hidupnya sendiri. Tidak ada seorang pun yang berhak memaksa. Memilih adalah hak prerogatif individu manusia. Semua orang bebas memilih; hidup bahagia, atau sengsara; miskin atau kaya; beragama atau tidak beragama. Allah swt menegaskan, “Dan katakanlah (Muhammad), kebenaran itu datannya dari Tuhanmu; maka barang siapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir”. (QS Al-Kahfi [18]: 29). Jadi, dalam segala hal manusia diberi kebebasan untuk menentukan jalan hidupnya masing-masinghatta dalam persoalan agama.
Hidup adalah pilihan. Setiap pilihan mengandung resiko, dan konsekuensi. Orang kaya yang memilih ikut bus ekonomi, [caption id="attachment_370631" align="alignnone" width="1600" caption=""][/caption]harus menerima resiko kepanasan. Orang yang memilih tidak bekerja, jika hidupnya sensara jangan salahkan orang lain. Orang yang memilih kafir, ia akan menerima konsekuensi dari pilihannya; dijerumuskan kejurang neraka. Orang yang memilih Islam, akan dibentangkan di depannya jalan terang menuju surga. Begitulah, setiap pilihan ada resiko, dan konsekuensinya.
So, semua orang bebas memilih jalannya masin-masing. Akan tetapi, yang perlu diingat adalah bahwa dalam setiap pilihan itu mengandung resiko dan konsekuensi. Misalnya dalam memilih agama. Benar dalam Islam tidak ada paksaan dalam urusan agama. Tetapi, hal itu tidak berarti setiap pilihan tidak mengadung resiko dan konsekuensi, justru sebaliknya. Orang yang memilih kafir, ia akan menerima siksaan dari Allah swt, disebabkan oleh pilihannya. Begitu pula orang yang menjatuhkan pilihannya pada agama Islam, ia akan mendapat kenikmatan tiada tara di akhirat kelak.
Hidup adalah pilihan. Setiap orang hanya berhak memilih salah satu dari kedua pilihan yang ditawarkan. Tidak bisa semuanya, dan juga tidak bisa ditinggalkan semua. Harus ada salah satu yang dipilih: surga atau nereka, bahagia atau sengsara. Allah swt berfirman,“Dan kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan”. (QS al-Mudatstsir [74]: 38)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun