[caption id="attachment_310391" align="aligncenter" width="300" caption="Bersama Anak - Anak di Sekolah Ceria"][/caption] Manado - Tiga pekan telah berlalu sejak banjir bandang menghantam Kota Manado dan sekitarnya yang berdampak pada kerugian fisik hingga korban jiwa. Release dari pemerintah, tidak kurang dari 1.8 Trilyun besarnya kerugian yang ditimbulkan bencana kali ini. Hal ini membuat perhatian masyarakat Indonesia sejenak tertuju ke Manado dan seluruh elemen masyarakat pun tergerak untuk turun langsung meringankan penderitaan warga. Ketika bencana terjadi pada 15 Januari lalu, Dompet Dhuafa langsung merespon dengan menurunkan team rescue dari Jakarta dan Medis dari Dompet Dhuafa Sulsel serta bekerjasama dengan mitra relawan Hidayatullah dan STAIN Manado. Set up posko dapur umum dibangun di Paal 2 dan Ketang Baru, sambil melakukan layanan kesehatan secara mobile serta pelaksanaan program sekolah ceria di beberapa titik sebagai bentuk trauma healing bagi anak - anak korban banjir. Saat ini program sekolah ceria masih tetap berjalan di Kampung Tubir Paal 2 dan Tikala baru karena disana puluhan rumah hanyut dan anak - anak pun terpaksa masih tinggal di pengungsian. Yasir Mustari, Ketua BEM Ushuludin STAIN Manado mengungkapkan bahwa, "tugas kami selaku relawan khususnya untuk program sekolah ceria adalah menghilangkan rasa trauma dan mengembalikan senyum di wajah anak - anak. Setidaknya ada 20an relawan dari Ushuludin, tarbiyah maupun syariah yang siap turun untuk berbagai program Dompet Dhuafa disini." Jadi memang upaya membangkitkan anak - anak agar tetap bersemangat untuk kembali belajar meski dengan kondisi yang masih terbatas menjadi sebuah tantangan tersendiri. Lebih lanjut koordinator program penanganan banjir Manado dari Dompet Dhuafa, M. Noor Awaluddin menyatakan bahwa khusus untuk program sekolah ceria ini akan ditutup dengan pembagian school kit bagi 100 orang anak korban banjir di pengungsian sehingga mereka bisa menunjang kegiatan sekolah mereka. Disamping itu, program penanganan banjir dari Dompet Dhuafa ini setidaknya akan terus berlangsung hingga tahap recovery. "Kita sudah melakukan serangkaian assessment untuk program lanjutan, khususnya bidang ekonomi dan kesehatan. Dalam waktu dekat Insya Allah kami akan membuat pos sehat di Manado bekerjasama dengan ICMI, sehingga aktifitas layanan kesehatan dapat lebih optimal di masyarakat, khususnya bagi korban terdampak banjir kali ini," pungkasnya. Memang melihat skala bencana yang demikian luas membuat semua pihak harus dapat bekerjasama dan terkoordinir dengan baik agar distribusi bantuan maupun program - program layanan dapat dirasakan optimal di masyarakat. (Awal)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H