Mohon tunggu...
M Munawir
M Munawir Mohon Tunggu... Guru - Menjadikan Hidup Lebih Bermakna

Guru Di Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta,

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Agar Anak Tidak Kecanduan Gawai Saat Pandemi Covid-19

30 Mei 2020   10:47 Diperbarui: 30 Mei 2020   10:49 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anjuran tetap di rumah (stay at home) dilakukan sebagai salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran corona virus disease (covid-19). Self quarantine atau mengisolasi diri merupakan  kewajiban dan tanggung jawab untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain. 

Selama masa karantina ini, kita di haruskan untuk berkegiatan positif dan produktif,  tetap menjaga kesehatan dengan makan makanan bergizi seimbang,  melakukan olahraga secara rutin, menjaga kebersihan, melakukan physical distancing,  dengan menjauhi tempat keramaian/kerumunan. Anjuran pemerintah untuk bekerja dari rumah, belajar di rumah dan beribadah di rumah harus kita taati bersama.

Lembaga pendidikan dari semua jenjang saat ini meliburkan peserta didiknya. Ini artinya anak-anak supaya berkegiatan di rumah saja dan juga belajar dari rumah dengan sitem Proses Belajar Online(PBO).

Untuk menunjang Proses Belajar Online(PBO) orang tua harus menyediakan fasilitas gadget (handphone, tablet dan komputer dan televisi) didukung dengan jaringan internet sebagai sarana mereka dalam mengerjakan tugas -tugas yang diberikan sekolah.

Pemberian keleluasaan penggunaan gadget pada anak anak harus disertai dengan proses edukasi yang lengkap tentang manfaat dan bahaya penggunaannya.  Karena bahaya gadget dan televisi pada anak yang sangat besar. Tidak hanya dampak jangka pendek namun juga dampak jangka panjang. Hal itu dapat mengganggu proses tumbuh kembangnya.

Anak yang kecanduan televisi secara fisik akan membuat malas bergerak. Sedangkan dari sisi psikologis, banyak tayangan televisi yang tak bagus bagi pertumbuhan jiwa anak-anak karena seringkali menampilkan kekerasan dan tontonan yang belum sesuai dengan usianya.

Gadget yang terhubung dengan jaringan internet dengan berbagai fitur, ibarat pisau bermatadua yang bisa bermanfaat tetapi juga bisa membahayakan kehidupan anak-anak. 

Beberapa penelitian menyebutkan pemberian penggunaan gadget yang berlebihan akan berdampak buruk bagi anak.  Anak yang sudah terlanjur kecanduan gadget akan menyebabkan gangguan perkembangan kognitif, gangguan emosi,  gangguan fisik seta gangguan sosial.  Ciri anak yang kecanduaan gadget antara lain: sulit untuk konsentrasi, mudah marah dan gampang gelisah,  serta malas bergerak untuk mengerjakan apa yang menjadi tanggung jawabnya, suka menunda pekerjaan, berkurangnya minat bersosialisasi. Apabila sudah menjadi pecandu gadget, akan lebih sulit dan rumit untuk menembalikan atau menyembuhkannya.

Maka dari itu pada masa stay at home / tinggal dirumah ini, pemberian penggunaan fasilitas gadget harus benar benar dikontrol oleh orang tua. Karena kita semua belum tahu sampai kapan harus tetap tinggal dirumah sampai wabah ini selesai.

Berikut kami sampaikan beberapa ikhtiar supaya anak tidak kecanduan gadget:

  • Memberikan penjelasan tentang manfaat dan bahaya penggunaan gadget.
  • Membatasi penggunaan gadget dengan cara mengatur jadwal dan waktu dengan durasi tertentu.
  • Jangan memberi akses penuh kepada anak, beri pendampingan dan  harus atas ijin orang tua jika ingin menggunakannya. Area penggunaan dan pemanfaatan gadget ini harus berada diruang keluarga supaya orang tua dapat memberikan pengawasan.
  • Mengajarkan kepada anak pentingnya menahan diri, jadi bukan setiap anak minta gadget harus di ijinkan. Mereka harus dilatih bertanggung jawab, kapan menggunakan gadget untuk mengikuti proses belajar online (PBO) dan kapan menggunakan gadget untuk rekreatif.
  • Orang tua harus mengajak dan memberikan mainan atau permainan alternatif selain dari gadget.
  • Disiplin dan tegas dan juga membiasakan  memberikan reward atau hadiah apabila anak mengerjakan hal positif dan teguran jika mengerjakan hal yang kurang pas.
  • Satu teladan lebih baik dari seribu nasehat, pepatah itu harusnya menjadi pegangan orang tua untuk senantiasa memberi contoh yang baik kepada anak terkait dengan penggunaan gadget ini. Dengan menunjukkan contoh yang baik, maka secara tidak langsung orang tua sudah mengantarkan anak pada sikap yang baik pula. Karena anak senang meniru tingkah laku orang terdekatnya

Menjadi orang tua dalam mendampingi anak belajar pada masa karantina untuk tetap stay at home tidaklah mudah, diperlukan kecakapan, keteguhan, kesabaran, kearifan,  wawasan dan kedisiplinan  serta dengan penuh kasih sayang dalam mendampingi anak anaknya dalam rangka menggantikan peran guru disekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun