Kitab Akhlak Lil Banin itu merupakan kitab yang membahas tentang etika (adab) dan sopan santun (akhlak) anak anak, yang dikhususkan kepada anak laki-laki. Kitab Akhlak Lil Banin adalah karanngan Syaikh Umar bin Ahmad Baradja, kitab ini biasanya juga sering digunakan dalam proses belajar mengajar di pesantren. Mempelajari kitab ini merupakan Langkah awal bagi guru dan orangtua untuk menanamkan akhlakul karimah kepada anak sejak kecil. Harapannya, anak terbiasan untuk bersikap sopan,hormat, dan juga menghormati orang lain. Selain untuk bersikap baik kepada orang lain, kitab ini juga mencakup nilai-nilai baik yang harus dilakukan anak terhadap Allah dan Rasulullah SAW.
    Ada beberapa pembahasan yang dijelaskan di kitab Akhlaku Lil Banin pada juz satu (bagian satu) diantaranya; dengan siapa seorang anak beradab, anak yang santun dan beradab, anak yang berakhlak buruk, seseorang anak wajib beraab sejak keil dari kecilnya, lalu terakhir Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi.
    Dipertanyakan bahwasanya dengan siapakah seorang anak untuk beradab? Dikitab ini dijelaskan bahwasanya wajib seorang anak Wajib atas seorang anak berakhlak dengan akhlak yang baik dari kecilnya, agar kehidupannya dicintai ketika dewasa: Tuhannya Akan Ridho padanya, dan Keluarganya akan Senantiasa Mencintainya, Dan Seluruh Manusia. Wajib juga atas seorang anak yang beradab, Menjauhi dari Akhlak yang tercela, Agar Tidak menjadi orang yang dibenci: Tuhannya Tidak Ridho Padanya,dan Keluarganya Tidak Mencintainya dan juga Seluruh Manusia.
     Dijelaskan bagaimana anak yang berakhlak dan beradab ialah Seorang anak yang beradab ia memuliakan kedua orang tuanya dan para Pengajarnya, dan para saudaranya yang lebih besar, dan semua orang yang lebih besar darinya, dan menyayangi saudaranya yang lebih kecil, dan semua orang yang lebih kecil darinya. Dan seorang anak yang beradab selalu jujur dalam setiap perkataannya, dan bertawadhu' (rendah hati) sesama manusia, dan bersabar atas gangguan dan tidak memutuskan hubungan dengan Anak-Anak (Tetangga), tidak pula berkelahi bersama mereka, dan tidak meninggikan suara apabila sedang berbicara atau tertawa.
     Lalu ada anak yang berakhlak yang buruk ialah Tidak beradab kepada Kedua Orang Tuanya dan Para Ustadznya, ia tidak Menghormati orang yang lebih tua darinya, ia tidak Menyayangi orang yang lebih Muda darinya, ia selalu berbohong apabila berkata-kata, dan mengangkat suaranya apabila tertawa, dan ia suka Memaki, dan Berkata yang Tercela, dan Bertengkar serta Memperolok-olok orang lain, dan ia menyombongkan diri, dan ia tidmak malu kalau berbuat yang tercela, dan ia tidak suka mendengar nasihat.
     Seorang anak yang wajib beradab dan berakhlak sejak dari kecilnya dalam kitab ini diceritakan Ahmad seorang anak kecil, akan tetapi ia beradab, oleh karna itu ayahnya mencintainya, dan ia juga suka bertanya dari segala sesuatu yang ia tidak mengerti.
Pada suatu hari ia berjalan bersama ayahnya ke kebun, maka ia melihat pohon bunga yang indah, akan tetapi pohon itu bengkok. Maka Ahmad bertanya:
"Betapa indahnya pohon ini! Akan tetapi mengapa ia bengkok wahai ayah?" Sang Ayah menjawab: "Karna Tukang Kebun tidak memperhatikan serta tidak meluruskannya semenjak dari kecilnya, maka jadilah ia bengkok" "Lebih baik, kita meluruskannya saja sekarang", ujar Ahmad Maka tertawa sang Ayah, dan Berkata: "Tidak Mudah yang demikian itu wahai Anakku, karena ia sudah tumbuh besar, dan rantingnya pun Tebal.
Beginilah seorang anak yang tidak beradab dari kecilnya, tidak mungkin ia beradab pada waktu ia telah besar
    Dan yang terakhir mengenai Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi, dituliskan kepada anak yang mulia; Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi Dia yang menciptakan mu, dan membaguskan rupa mu, dengan memberi kedua mata kepada mu dengannya kamu bisa melihat segala sesuatu, dan kedua telinga, dengannya kamu bisa mendengar suara, dan lisan yang dengannya kamu mampu berbicara, dan kedua tangan yang dengannya kamu mampu memakai untuk aktifitas mu, dan kedua kaki yang dengannya kamu bisa berjalan, dan akal yang dengannya kamu mengetahui yang Baik dari yang Buruk, dan Dia Memberi Nikmat atasmu berupa kesehatan yang sehat, serta meletakkan rasa sayang di hati kedua orangtuamu sehingga mereka mendidikmu dengan Pendidikan yang baik.
Maka wajib atasmu untuk mengagungkan serta mencintai Tuhanmu, dan engkau mensyukuri atas segala nikmat-nikmatNya : dengan kamu mematuhi segala perintah-perintahNya, dan menjauhi segala LaranganNya, dan Juga kamu mengagungkan seluruh Para Malaikat-malaikatNya, Rasul-rasulNya, Nabi-NabiNya dan Seluruh orang-orang sholeh dari semua hamba-hambaNya, dan kamu cintai mereka karna sesungguhnya Allah yang Maha Tinggi mencintai mereka
Apabila kamu telah mencintai Tuhanmu, dan mematuhi segala perintah-perintahNya serta menjauhi semua larangan-laranganNya, Dia akan menambah nikmat-nikmatNya kepadamu, dan menjadikanmu orang yang dicintai diantara manusia, serta menjaga mu dari segala gangguan, dan memberi mu segala apa-apa yang kamu mau: dari pada Rezeki atau yang Lainnya.