Filosofi gaya kepemimpinan Aristoteles berakar pada konsep etika dan kebajikan. Berikut adalah beberapa elemen kunci dari filosofi tersebut:
Kebajikan (Virtue): Aristoteles berpendapat bahwa pemimpin harus memiliki kebajikan moral, seperti keadilan, keberanian, dan kebijaksanaan. Pemimpin yang baik adalah mereka yang tidak hanya berfokus pada hasil, tetapi juga pada cara mencapai hasil tersebut.
Keseimbangan (Golden Mean): Konsep "keseimbangan" mengacu pada ide bahwa setiap sifat ekstrem harus dihindari. Seorang pemimpin harus menemukan titik tengah antara berbagai sifat, seperti antara keberanian dan ketidakberanian.
Etika Teleologis: Aristoteles percaya bahwa segala sesuatu memiliki tujuan (telos). Pemimpin harus memahami tujuan akhir dari tindakan mereka dan mengarahkan upaya mereka untuk mencapai kebaikan bagi masyarakat.
Rasionalitas: Pemimpin yang baik menggunakan akal dan penalaran dalam pengambilan keputusan. Mereka harus mampu menganalisis situasi secara kritis dan membuat keputusan berdasarkan logika dan bukti.
Pendidikan dan Pengembangan: Aristoteles menekankan pentingnya pendidikan bagi pemimpin dan masyarakat. Pendidikan membantu membentuk karakter dan etika, yang sangat penting dalam kepemimpinan.
Komunitas dan Partisipasi: Pemimpin harus melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Aristoteles melihat pentingnya partisipasi aktif warga dalam menciptakan masyarakat yang baik.
Filosofi kepemimpinan Aristoteles mengedepankan integritas, pengabdian kepada masyarakat, dan pemahaman yang mendalam tentang tanggung jawab moral pemimpin.