Mohon tunggu...
MMDFTP38 Desa Bulus
MMDFTP38 Desa Bulus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa MMD FTP UB Kelompok 38 di desa Bulus, Kec. Bandung, Kab. Tulungagung

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengolahan Kulit Bawang Merah Menjadi Tepung Komposit sebagai Inovasi Terbarukan Pengolahan Limbah di Desa Bulus oleh Mahasiswa MMD Kelompok 38 FTP UB

31 Juli 2024   17:09 Diperbarui: 6 Agustus 2024   16:11 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dosen FTP bersama mahasiswa MMD kelompok 38 dan perangkat desa setelah melakukan monitoring evaluasi selama di Desa Bulus/DOKPRI

MMD atau Mahasiswa Membangun Desa merupakan kegiatan KKN Universitas Brawijaya di 45 Desa di Kecamatan Tulungagung. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 Juli hingga 20 Juli 2024. Program ini melibatkan mahasiswa serta dosen dari Fakultas Teknologi Pertanian guna memberikan edukasi serta pelayanan kesehatan. Kelompok 38 merupakan salah satu kelompok yang ditugaskan di Desa Bulus, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung.

Kegiatan yang berlangsung selama dua minggu, Desa Bulus merupakan pusat perhatian kegiatan Mahasiswa Membangun Desa FTP UB dengan Pak Kiki Fibrianto STP., M. Phil., Ph.D sebagai Koordinator Dosen Pembimbing Lapang. Kegiatan ini merupakan bagian dari program unggulan FTP, yakni MMD FTP guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Desa Bulus. Hal ini sesuai dengan SDGs no 2, 9, dan 12 yang menjelaskan mengenai mengakhiri kelaparan yang mana dari sisa buangan dapat dimanfaatkan menjadi tepung sehingga dapat digunakan sebagai bahan pangan, mendorong adanya peningkatan usaha dan pembaruan dari limbah yang dihasilkan, serta konsumsi dan produksi bertanggung jawab yang artinya masyarakat mampu mengolah hasil limbah yang dihasilkan baik dalam skala individu maupun kelompok. 

Hal ini sesuai dengan SDGs no 2, 9, dan 12 yang menjelaskan mengenai mengakhiri kelaparan yang mana dari sisa buangan dapat dimanfaatkan menjadi tepung sehingga dapat digunakan sebagai bahan pangan, mendorong adanya peningkatan usaha dan pembaruan dari limbah yang dihasilkan, serta konsumsi dan produksi bertanggung jawab yang artinya masyarakat mampu mengolah hasil limbah yang dihasilkan baik dalam skala individu maupun kelompok.

Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) berkomitmen untuk memberikan bantuan nyata kepada masyarakat melalui program MMD ini, terutama dalam bidang pertanian dan pendidikan. Desa Bulus dipilih untuk kegiatan MMD karena memiliki banyak potensi hasil pertanian yang belum dimanfaatkan dengan baik. 

Selain itu, fokus utama program ini adalah masyarakat setempat yang belum memahami pentingnya mengolah limbah hasil pertanian secara efektif dan efisien. Dengan mengolah kulit bawang merah menjadi tepung komposit, diharapkan dapat memberikan solusi kreatif dan pengetahuan bagi masyarakat tentang cara yang lebih baik untuk memanfaatkan limbah pertanian.

Selama program MMD berlangsung, banyak kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan desa. Hal ini meliputi kegiatan kesehatan, pengajaran di sekolah dasar, kegiatan penyuluhan di desa, serta  pelatihan keterampilan bagi ibu-ibu rumah tangga. 

Para mahasiswa MMD FTP kelompok 38 berpartisipasi dalam keseluruhan kegiatan tersebut sehingga kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik. Salah satunya ialah mengajak ibu-ibu rumah tangga dalam pemanfaatan kulit bawang merah sebagai tepung komposit. 

Saat kegiatan berlangsung, kelompok 38 memaparkan secara singkat mengenai manfaat kulit bawang merah untuk kesehatan dan pangan. Kelompok 38 MMD FTP UB pun mendemonstrasikan secara jelas mengenai tahapan, cara, dan proses memasak untuk mendukung pembentukan bawang goreng yang lebih renyah oleh pelapis tepung komposit.

Mahasiswa MMD kelompok 38 bersama anak-anak SD 1 Bulus setelah melakukan sosialisasi terkait pentingnya menjaga lingkungan/DOKPRI 
Mahasiswa MMD kelompok 38 bersama anak-anak SD 1 Bulus setelah melakukan sosialisasi terkait pentingnya menjaga lingkungan/DOKPRI 

"Ternyata semua bagian bawang bisa dimanfaatin buat makanan," ucap Ibu Sunarsih, salah satu warga Desa Bulus. Ibu-ibu rumah tangga merasa bahwa ini merupakan inovasi baru sebab bawang merah merupakan bumbu dapur yang sering digunakan. 

Selain itu warga Desa Bulus khususnya ibu-ibu juga sangat antusias saat dilakukannya demonstrasi pembuatan tepung komposit dari kulit bawang merah. Ibu-ibu di Desa Bulus menganggap bahwa tepung komposit sebagai pelapis bawang merah goreng merupakan salah satu pengolahan pangan baik sebab menghasilkan rasa renyah dan rasa bawang yang lebih kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun