Botol bekas biasanya dianggap sebagai sampah/limbah oleh masyarakat sehingga tidak dimanfaatkan. Oleh karena itu, keterampilan dan kreativitas dalam mengolah sampah dan limbah secara sains perlu diterapkan sebagai wadah dalam mengembangkan dan mengekspresikan kreativitasnya.Â
Melalui kegiatan Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Kelompok 69 Universitas Brawijaya yang dilaksanakan di Desa Tawangrejeni, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur dengan periode penerjunan mulai tanggal 30 Juli 2023 hingga 1 Agustus 2023.
Pada bulan juli silam salah satu mahasiswa MMD UB Desa Tawangrejeni, Hanif Fadillah Setyadi dari Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer 2021 telah melaksanakan pengabdian yang berfokus pada pelatihan recycling utamanya kepada Ibu-ibu PKK Desa Tawangrejeni. Dalam membuat kreativitas botol bekas yang dijadikan sebagai lampion. Program tersebut adalah Recycling (Mendaur Ulang Sampah) pada Botol Plastik.
Kerajinan dari botol bekas ini dapat dijadikan lampion. Lampion sudah digunakan sejak ratusan tahun yang lalu di seluruh dunia. Hasil karya lampion ini memiliki berbagai macam kegunaan  misalnya sebagai dekorasi rumah, acara festival tradisional, peringatan hari besar atau upacara keagamaan.
"Sayang sekali apabila botol bekas itu tidak dimanfaatkan. Oleh karena itulah para ibu-ibu PKK kami diajari untuk memanfaatkan botol bekas menjadi lampion supaya dapat meningkatkan kreativitas produk yang bermanfaat" ujar HanifahÂ
Â
Program ini dilatarbelakangi oleh tingginya produksi sampah rumah tangga di Desa Tawangrejeni yang tidak seimbang dengan sarana prasarana pengelolaan sampah seperti, TPS, pengomposan sampah organik, pemilahan sampah, dan lain sebagainya. Hal ini dapat menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan sekitar. Selain itu, sampah perlu dikelola dengan baik agar tidak merusak estetika lingkungan dan tidak mengganggu kesehatan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kreativitas warga dalam recycling botol plastik.Â
Program ini dilaksanakan melalui dua tahap, yaitu kegiatan pemberian edukasi mengenai recycling sampah yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK pada 11 Juli 2023. Kegiatan sosialisasi ini diawali dengan kegiatan PKK. Setelah itu, dilanjutkan dengan pemaparan materi, sosialisasi dan pemberian edukasi mengenai recycling sampah. Kemudian ditutup dengan sesi diskusi dimana pada sesi ini diberikan kesempatan untuk bertanya.Â
Program kedua dilaksanakan di Balai Desa Tawangrejeni, yaitu pelatihan recycling sampah dengan membuat lampion pada 20 Juli 2023 yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK. Alur kegiatan pada hari kedua ini hampir sama dengan hari sebelumnya, akan tetapi kegiatan kali ini adalah dibuat lebih menyenangkan sehingga ibu-ibu dapat menyalurkan seluruh kreativitasnya dalam membuat lampion. Pembuatan kreativitas dan keterampilan kerajinan botol bekas yang diubah menjadi lampion membutuhkan waktu sekitar 3 jam pengerjaan. Bahan yang dibutuhkan pun relatif sangat mudah didapatkan dalam lingkup rumah tangga. Sehingga pada saat kegiatan pelatihan ini, setiap ibu-ibu PKK sangat bersemangat membawa botol plastik bekas sebagai bahan dasar pembuatan lampion.Â
Dengan program yang telah dilaksanakan ini, diharapkan agar warga semakin dapat mengembangkan kreativitasnya dalam mengelola sampah daur ulang menjadi barang yang berharga sehingga berdampak baik untuk kesehatan dan lingkungan. Selain itu, harapannya dengan adanya pelatihan recycling ini dapat menjadi branding Desa Tawangrejeni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H