3 (tiga) Program Kerja telah berhasil dilaksanakan oleh Kelompok 486 Mahasiswa Universitas Brawijaya selama pelaksanaan Mahasiswa Membangun 1000 Desa (MMD) di Desa Jajar, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Program kerja yang mengusung Tema “Pengembangan Lanskap dan Fasilitas Desa” ini berfokus pada pengembangan sektor pertanian yang menjadi salah satu potensi yang dimiliki oleh Desa Jajar.
Berjarak 12 KM dari pusat kota, Desa Jajar dikelilingi oleh kekayaan alam melimpah seperti perbukitan asri dan persawahan dengan pemandangan yang memanjakan mata. Sehingga tak heran jika sebagian besar masyarakatnya menjadikan bertani dan bercocok tanam sebagai mata pencaharian utama. Berbagai hasil panen yang diperoleh dari kegiatan pertanian diolah dan dimanfaatkan untuk kepentingan sendiri maupun diperjualbelikan yang dapat meningkatkan nilai ekonomis dan pendapatan warga Desa Jajar.
Melihat pentingnya pertanian bagi kehidupan masyarakat, 3 (tiga) Mahasiswa MMD Kelompok 486 terinspirasi untuk mengadakan program kerja yang berhubungan dengan sektor tersebut. Adapun topik yang diangkat adalah terkait pemanfaatan Pupuk BOKASHI (Bahan Organik Kaya Sumber Hayati), pembuatan lubang resapan biopori, dan pengenalan teknologi pertanian berbasis smart-farming.
Pada 24 Juli 2023, dilaksanakan sosialisasi beserta demonstrasi prototype sensor kelembaban tanah yang dihadiri oleh perwakilan dari beberapa kelompok tani Desa Jajar, diantaranya Kelompok Tani Dwi Murni Kebon RT 01, Kelompok Tani Bina Lestari Kebon RT 03, Kelompok Tani Dewi Sri Krajan RT 21. Selain itu, BPP Gandusari juga ikut hadir dan berbagi informasi selama sesi diskusi berlangsung.
Tak sampai disitu, mahasiswa MMD Kelompok 486 juga melaksanakan praktik pembuatan Pupuk Bokashi secara Anaerob (tertutup) dengan memanfaatkan kotoran sapi yang dihaluskan untuk dicampur bersama bahan-bahan lain seperti EM4 (Effective Microorganism 4), Molase, arang sekam, dan dolomit dalam sebuah tong berukuran 80 Liter yang menghasilkan pupuk 3/4 dari besar volume tong.
Selain itu, dilakukan pembuatan lubang biopori dengan menggali titik atau tanah yang telah ditandai selebar 4 inci dan kedalaman 1 meter, kemudian pipa yang telah dilubangi seperti pori-pori dimasukkan, diisi sampah organik, dan ditutup dengan tutup pipa. Lubang biopori ini terletak di Kandang UPPO atau Unit Pengolahan Pupuk Organik.
Dengan dilaksanakannya ketiga program kerja ini, diharapkan dapat memberi kebermanfaatan bagi para petani dan perkembangan sektor pertanian di Desa Jajar, baik dalam wawasan maupun pendayagunaannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI