Mohon tunggu...
Mau B
Mau B Mohon Tunggu... Pustakawan - Daun Kering

Architecture Student

Selanjutnya

Tutup

Foodie

KKN Untag Surabaya Mewujudkan Ketahanan Pangan dengan Pertanian Vertikal Pada Kampung Urban

7 Januari 2022   01:22 Diperbarui: 7 Januari 2022   03:45 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penanaman benih pertanian vertikal

Surabaya, 3 januari 2022 

Mahasiswa semester tujuh Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Program Studi Arsitektur telah melaksankana kuliah Kerja Nyata (KKN) secara Mandiri (Individu) dengan bimbingan dari dosen Arsitektur Ibu Dr. Andarita Rolalisasi S.T.,M.T sebagai dosen pembimbing lapangan KKN. kegiatan KKN dilaksankan pada Tanggal 7 Desembar sampai 5 Januari 2022 di Kampung Ampel Ketapang Besar RT02 RW01 Semampir Surabaya.

Pertanian identik dengan pedesaan karena mimiliki banyak lahan, air yang cukup dan udara masih bersih untuk menanam tanaman.Pertanian vertikal adalah Praktik ataupun metode bercocok tanam dengan cara di tumpuk membentuk bidang vertikal. dengan memerlukan lebar lahan sebagai media. praktik pertanian vertikal biasa di isi dengan tumbuhan obat obatan ataupun sayuran untuk memenuhi kebutuhan dan ketahanan di daerah urban.  

"Menanam adalah sikap dan kesiapan dari memanen, sebagaimana dalam alquran Allah memerintahkan atau megingatkan dalam surat Al-Hasyr 18 yaitu tentang pentingnya melakukan sesuatu dengan atau untuk memperhatikan hari esok (masa depan). bertani, menanam adalah kegiatan untuk mempersiapkan hari esok atau hasilnya baru di peroleh di hari esok".

kelurahan Ampel berada di kawasan padat penduduk, pusat ekonomi menengah, berada di kawasan wisata religi, dengan mayoritas penduduk bekerja sebagai pedagang. kebutuhan makanan warga ketapang besar masih bergantung dari membeli di pasar daerah setempat. pembuatan program kerja KKN Universitas 17 Agustus berangkat dari yang pertama masihnya ada potensi lahan untuk dimanfaatkan warga namun yang terjadi, justru digunakan warga lain untuk aktivitas pertokoan, yang kedua, berada di daerah padat penduduk, banyak lalu lalang kendaraan kegiatan ekonomi dan wisata untuk memenuhi kebutuhan makan kenapa harus keluar rumah. 

Sebelum mengajak warga ketapang besar untuk praktik langsung, saya dengan bimbingan ibu Andarita Rolalisasi Dosen pembimbing lapangan kegiatan KKN memaparkan konsep pertanian vertikal kepada masyarakat yang terdiri dari Ibu RT Ketapang Besar, sebagian dari ibu ibu rumah tangga, anak anak muda dan juga para anggota ART ketapang besar. dari semua kalangan warga ketapang Besar anak anak muda yang paling antusias mengikuti pekerjaan porogram kerja, di era pandemi sekolah online banyak anak muda memiliki waktu luang, mungkin itu salah satunya alasan anak anak muda antusias dengan program kerja KKN ini, disamping itu anak anak muda yang di sebut dengan generasi millenial, generasi yang paling siap dengan teknologi baru, identik dengan inovatif dari segi teknologi maupun memecahkan masalah. Generasi yang memiliki cara pandangnya sendiri terhadap cara dunia bekerja dan dapmak yang di hasilkan untuk lingkungan. Dalam hal ketersediaan dan kualitas pangan, milenial sangat memperhatikan makanan mereka. Generasi "foodies" ini lebih memilih makanan organik dan makanan yang sumbernya terjamin, mengingat banyaknya pencemaran lingkungan dan penggunaan pestisida secara berlebihan. 

Sosialisasi dan pemaparan pembuatan pertanian vertikal kepada warga Ketapang besar
Sosialisasi dan pemaparan pembuatan pertanian vertikal kepada warga Ketapang besar

"pertanian vertikal diharapakan bisa menjadi tindakan kecil dari setiap individu (rumah) maupun kelompok dengan cara memanfaatkan lahan yang sedikit di sekitar rumah. terutama disektor kebutuhan pangan. selain untuk ketahanan pangan keluarga pertanian vertikal juga diharapkan bisa membantu beban kota dalam produksi pangan yang semakin banyak dengan pertumbuhan jumlah orang yang berada di kota. Pesatnya pertumbuhan Kota serta tingginya intensitas kegiatan masyarakat pasti akan menimbulkan masalah lingkungan. Mulai habisnya lahan kosong hingga merosotnya kualitas lingkungan akibat populasi yang menghasilkan sampah.

Kampung Ampel ketapang Besar banyak memiliki kegiatan hajat keagamaan yang di selenggarakan di sepanjang jalan gang RT jadi pembuatan Pertanian Vertikal Program Kerja KKK Unversitas 17 Agustus 1945 Surabaya  berada di sudut gang Kampung agar tidak menggangu kegiatan hajat, dengan pencahayaan yang cukup dan menempel di dinding belakang pertokoan dengan media limbah botol plastik. di gantung diikat secara vertikal. penanaman cabe, tomat dan pakcoy hijau di ambil dari banyaknya konsumsi kebutuhan sayuran warga kampung ketapang besar. selain itu tanaman cabe pakcoy relatif cepat panen dengan membutuhkan waktu antara 30 - 40 hari dari penanaman.

Media Pertanian Vertika Menggunakan Limbah Botol Bekas
Media Pertanian Vertika Menggunakan Limbah Botol Bekas

"metode bertani pada masyarakat urban bisa dilakukan di pekarangan rumah warga, selain diharapkan bisa memenuhi kebutuhan makanan serta bisa menjadikan nilai ekonomis bagi warga pertanian vertikal membuat rumah ataupun daerah menjadi asri. pertanian vertikal bisa dikatakan lebih efektih untuk bercocok tanam selain hanya membutuhkan lahan yang tidak begiitu luas dan besar, media yang digunakan juga bisa mulai dari limbah hasil makanan dan minuman sehari hari, seperti botol bekas dal yang lain hingga pot tanaman yang diperjual belikan campuran tanah dan pupuk, serta perawatannya pun lebih mudah karena berada di pekarangan rumah sendiri ataupun di dalam rumah dengan pencahayaan yang cukup. penanamannya pun bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun