Mohon tunggu...
M Mabrur L Banuna
M Mabrur L Banuna Mohon Tunggu... Pengajar -

Tinggal di Makassar | Dulu LAPAR sekarang Kenyang |

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pulang dengan Menggenggam Sebuah Kartu Pos dari Surga

7 Oktober 2015   10:48 Diperbarui: 7 Oktober 2015   11:16 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejejak demi sejejak terus kita kail supaya mampu saling bertukar luka

Kita mengisinya dengan pelupuk mata yang binarnya limbung ke udara

Yah, benar saja, aku dan kamu tak tahu dari mana yang tiba-tiba hadir dalam percakapan, merawat ingatan dan mengekalkan tawa

Dan rindu kita adalah sebuah kemungkinan, hanya perpisahan yang menjadikannya kepastian yang kita tahu muasalnya

Lalu jika itu pedih, letakkanlah dukamu di pohon kaktus di beranda rumahmu. Kelak, ia akan bertumbuh indah saat menjadi duri yang alangkah tiap hari dihujani air mata.

Kita mengatup kata untuk tumbuh dalam pelukan kenangan. Sebab aku adalah jarak dan kamu menjelma  menjadi kartu pos itu

dan kita sedang bergandengan tangan pulang ke utara rumah, Surga!  

Sumber Ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun